Pintasan.co, Jakarta Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan tetap kuat, dengan kisaran antara 4,8% hingga 5,6%, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 4,9% hingga 5,7% pada 2026.

Faktor utama yang mendukung pertumbuhan ini adalah konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik.

Menurut keterangan resmi BI yang dirilis pada Jumat (29/11), sinergi kebijakan menjadi kunci utama dalam menjaga kinerja ekonomi Indonesia, memperkuat stabilitas, serta mempercepat transformasi ekonomi nasional.

“Penguatan sinergi kebijakan sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan mempercepat transformasi ekonomi agar dapat memperkuat pertumbuhan perekonomian,” tulis BI.

Kebijakan Bank Indonesia

Pertama, menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

Kedua, mendorong pertumbuhan domestik melalui peningkatan konsumsi dan investasi.

Ketiga, peningkatan produktivitas serta kapasitas ekonomi nasional.

Keempat, memperdalam sektor keuangan untuk mendukung pembiayaan perekonomian.

Kelima, mempercepat digitalisasi dalam sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital di Indonesia.

Selain itu, untuk mendukung pembiayaan ekonomi nasional, Bank Indonesia akan meluncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valas (BPPU) 2025-2030, yang dirancang untuk mewujudkan pasar uang dan pasar valas yang lebih modern dan maju.

Pada 2025, bauran kebijakan BI akan terus difokuskan pada upaya menjaga stabilitas sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan sinergi yang erat dengan kebijakan ekonomi nasional.

Kebijakan moneter BI akan tetap berfokus pada stabilitas, namun dengan tetap memperhatikan ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-stability and growth).

Selain itu, kebijakan lainnya, seperti makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, serta kebijakan ekonomi inklusif dan hijau, juga akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional (pro-growth).

Baca Juga :  Prabowo Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Meski Ada Tantangan Eksternal