Pintasan.co, Jombang – Wali murid kelas 1 dan 2 SDN Karangpakis 2, Kecamatan Kabuh, Jombang merasa was – was dan khawatir.

Hal ini disebabkan karena 57 siswa harus belajar di 2 ruang kelas berpenopang bambu karena atapnya yang rapuh sehingga rawan ambruk.

Ruang kelas 1 SDN Karangpakis 2 tak lagi mempunyai plafon karena ambrol sekitar 3 bulan lalu. Ketika melihat kerangka atap, genting dan kuda-kuda di atasnya banyak bambu dipasang di dalam ruang kelas untuk menyangga konstruksi atap.

Kondisi ruang kelas 2 juga juga memprihatinkan. Plafonnya banyak berlubang. Banyak bambu yang juga dipasang di dalam kelas untuk menyangga konstruksi atap yang sudah rapuh.

Dengan kondisi seperti itu, 30 siswa kelas 1 dan 27 siswa kelas 2 SDN Karangpakis 2 tetap belajar seperti biasa di dalam ruang kelas yang rusak tersebut. Mereka menyimak setiap materi yang disampaikan guru. Hanya sesekali dari mereka melongok ke atap ruang kelas yang sarat penyangga bambu.

Kepala SDN Karangpakis 2 Sutin mengaku berdinas di sekolah ini sejak awal 2023. Namun, ia baru menyadari rusaknya atap ruang kelas 1 dan 2 sekitar 3 bulan lalu. Karena plafon dua ruang kelas tersebut ambrol.

“Saya pikir mungkin kerangka atapnya sudah rapuh. Maka saya khawatir dengan keselamatan anak-anak,” jelasnya, Selasa (10/12/2024).

Setelah berkoordinasi dengan komite sekolah. Hasilnya, bambu-bambu dipasang di dalam ruang kelas 1 dan 2 untuk menopang atap sekitar 2 pekan lalu. 57 siswa pun tetap menempati ruang kelas tersebut dengan perasaan was-was orang tua mereka.

“Kalau hujan, permintaan wali murid agar anak-anak dipulangkan. Karena bocor juga saat hujan,” ujar Sutin.

Sutin berdalih tidak ada tempat lain untuk belajar mengajar siswa kelas 1 dan 2. Selain itu, siswa kelas 1 dan 2 juga tidak mungkin digabungkan dengan kelas 3-6. Sebab jumlah siswa masing-masing kelas sama banyaknya.

“Akan kami perbaiki nanti saat liburan semester ini pakai dana Bos tahun 2025. Jadi, saya talangi dulu untuk perbaikan ringan atapnya saja,” jelasnya.

Kondisi memprihatinkan ruang kelas 1 dan 2, tambah Sutin, bukannya tak mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang. Menurutnya, proposal yang sudah ia ajukan tahun 2023 akan direalisasikan tahun depan.

“Dari dinas sudah memerhatikan, katanya ada (bantuan anggaran) tahun 2025,” tandasnya.

Baca Juga :  Kemacetan Lalu Lintas Jalur Arteri Jombang hingga 1,5 Km