Pintasan.co, Maros – Cuaca buruk yang melanda Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024) dini hari, menyebabkan empat pohon tumbang dalam kurun waktu delapan jam.
Pohon pertama tumbang di Jalan Angkata Pemuda, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, sekitar pukul 02.37 WITA, disusul kejadian serupa di Jalan Gladiol, Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, pukul 05.00 WITA.
“Di depan Kantor BPS pada pukul 05.30 dan yang terbaru kami terima laporannya di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Marusu,” ungkap Sekretaris BPBD Maros, Nasrul.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Nasrul menyebut pihaknya telah menurunkan satu regu untuk melakukan evakuasi di keempat lokasi tersebut, dengan waktu penanganan sekitar 45 hingga 90 menit per lokasi karena ukuran pohon yang cukup besar.
“Kami turunkan 1 regu, dan proses evakuasinya sekitar 45 menit – 90 menit karena pohon yang lumayan besar,” tambahnya.
Mengantisipasi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada akhir Desember 2024 hingga Januari 2025, BPBD Maros telah meningkatkan kesiapsiagaannya.
Kepala BPBD Maros, Towadeng, menyampaikan bahwa tim khusus penanganan bencana telah dibentuk, dan koordinasi dilakukan dengan Balai Pompengan untuk memastikan dukungan jika terjadi banjir atau bencana alam lainnya.
“Kita sudah melakukan apel siaga bersama dan gabungan, lalu pernyataan dari Balai akan memberikan bantuan kepada Pemerintah Maros bila terjadi bencana banjir dan bencana alam yang disebabkan oleh cuaca buruk,” ujarnya.
Selain itu, BPBD Maros juga mendirikan posko siaga bencana di kantornya, yang beroperasi 24 jam.
Posko ini dilengkapi dengan tim penanganan bencana dan berbagai kebutuhan serta informasi terkait untuk mempercepat respons terhadap situasi darurat.