Pintasan.co, Cimahi – Satlantas Polres Cimahi kini tengah mendalami insiden tumpahnya cairan kimia soda api dari sebuah truk tangki di Jalan Cikalongwetan-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Dalam upaya penyelidikan, truk tangki tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap penyebab insiden dan memastikan langkah hukum yang tepat.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Cimahi, Ipda Bayu Subekti, menjelaskan bahwa sopir truk tangki saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengumpulkan keterangan dari para ahli untuk memahami karakteristik cairan kimia yang dibawa truk tersebut.
“Masih dalam pemeriksaan karena kita harus memeriksa beberapa ahli supaya sinkron dengan pengemudi karena kaitannya membawa bahan kimia,” jelas Ipda Bayu pada Rabu (25/12/2024).
Ia menambahkan, pemeriksaan juga akan melibatkan Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan transportasi dan dampak lingkungan akibat tumpahan ini.
Insiden tersebut berdampak besar pada pengendara di sekitar lokasi kejadian, dengan lebih dari 500 pengendara motor dilaporkan terdampak, angka yang berpotensi terus meningkat seiring validasi data.
Kerusakan akibat cairan kimia ini cukup signifikan, dengan 21 unit sepeda motor mengalami kerusakan berat, mulai dari bodi kendaraan yang melepuh hingga mesin yang mogok.
Namun, pihak perusahaan pemilik cairan kimia tersebut telah memberikan kompensasi kepada 169 kendaraan yang terdampak.
“Sisanya divalidasi oleh perusahaan, kami hanya fokus penyelidikan untuk perkara tangki tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, tumpahan soda api di lokasi kejadian menyebabkan sejumlah pengendara motor mengalami iritasi serius, seperti mata perih dan kulit melepuh.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga kendaraan mereka yang mengalami kerusakan parah.
Sebagai bentuk tanggung jawab, perusahaan pemilik cairan kimia menyatakan kesediaannya untuk mengganti rugi kerusakan yang dialami oleh para korban.
Langkah ini diambil untuk memitigasi dampak sosial dari insiden yang mengejutkan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap apakah ada unsur kelalaian dalam pengangkutan cairan kimia berbahaya ini.
Selain itu, hasil pemeriksaan para ahli akan menjadi dasar untuk menentukan langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.