Pintasan.co, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyambut Tahun Baru 2025 dengan semangat gembira dan penuh optimisme, serta percaya bahwa bangsa ini akan bangkit lebih kuat.

Prabowo menyampaikan pesan tersebut usai mengikuti rapat penutupan kas APBN Tahun 2024 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Selasa, 31 Desember 2024.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia. Mari hadapi tahun baru ini dengan penuh sukacita, optimisme, dan keyakinan bahwa Indonesia akan bangkit,” kata Prabowo, yang juga menegaskan bahwa meskipun malam tahun baru, pemerintah tetap bekerja hingga tengah malam.

Presiden menambahkan bahwa sebagian besar pejabat pemerintah tetap bertugas di kantor masing-masing hingga pukul 00.00 WIB, menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus bekerja demi kesejahteraan rakyat.

Dalam kesempatan itu, Prabowo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberikan klarifikasi mengenai kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Ia menegaskan bahwa tarif PPN 12 persen tidak akan berlaku untuk barang dan jasa yang bukan termasuk dalam kategori barang mewah yang hanya dikonsumsi oleh kalangan masyarakat tertentu.

“Untuk barang dan jasa yang tidak termasuk barang mewah, tarif PPN tetap seperti yang berlaku sejak 2022, yaitu 11 persen,” ujar Prabowo.

Presiden prabowo juga menambahkan pernyataan bahwa barang mewah seperti pesawat jet pribadi, kapal pesiar, dan rumah mewah yang hanya dikonsumsi oleh golongan masyarakat tertentu, akan dikenakan PPN yang lebih tinggi.

Selain itu, tarif PPN 0 persen tetap diberlakukan untuk barang dan jasa yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu segar, jasa pendidikan, jasa kesehatan, angkutan umum, serta rumah sederhana.

Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memastikan sistem perpajakan yang adil, yang berpihak pada rakyat.

“Pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan sistem perpajakan yang adil dan pro-rakyat,” tegas Presiden.

Baca Juga :  Israel Lanjutkan Serangan ke Lebanon Selatan Menjelang Tenggat Penarikan Pasukan