Pintasan.co, Kajen – Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia (Menko Pangan RI), Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan untuk memantau kondisi masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq bersama Zulkifli Hasan dan rombongan mengunjungi beberapa tempat pengungsian korban banjir, seperti Gedung Kopindo di Wiradesa, Kelurahan Bener di Kecamatan Wiradesa, dan Balai Desa Pesanggarahan di Kecamatan Wonokerto, untuk menyalurkan bantuan pangan.
Selain itu, rombongan juga meninjau tanggul yang jebol di Desa Pesanggarahan, Kecamatan Wonokerto, serta memeriksa stok beras di Gudang Bulog Bondansari, Wiradesa.
Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan.
“Kami membawa sejumlah bantuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir, antara lain beras 10 ton dari Pemprov Jateng, yang akan dikirimkan secara bertahap karena kapasitas pengirimannya terbatas. Ada juga 200 paket bantuan dari Bapanas. Ada dari Bulog 10 ton beras, mie instan 500 box, biskuit 500 box, serta 600 kg telur dari Tim Sar Nasional,” kata Menko Pangan Zulkifli Hasan, Minggu (27/1/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa sejumlah bantuan lain yang disalurkan antara lain 180 dus minyak goreng dari PT Best, 5 ton beras dari PERPADI, 2 ton gula dari IGN Kendal, 500 toples sosis dari CPI, serta berbagai sembako lainnya.
“Semua ini adalah bentuk gotong royong dari berbagai pihak untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana ini,” jelasnya.
Terkait dengan pemeriksaan stok beras di Gudang Bulog Wiradesa, Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa saat ini Bulog memiliki stok hampir 2 juta ton beras.
Memasuki bulan Februari, Bulog akan menghadapi periode panen raya yang akan berlangsung pada bulan Februari, Maret, dan April.
“Dalam periode ini, beras Bulog tidak boleh dipasarkan terlebih dahulu dan harus menyerap hasil panen sebanyak-banyaknya untuk memastikan harga tetap di angka 6.500 rupiah per kilogram bagi petani,” ucapnya.
Namun, Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa ada tantangan baru yang harus dihadapi, yaitu gudang Bulog yang hampir mencapai kapasitas penuh.
“Sehingga jika Bulog ingin menambah stok beras hingga 3 juta ton, maka diperlukan gudang baru untuk menampungnya,” tambahnya.