Pintasan.co, JakartaMarkas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengungkapkan bahwa keterlibatan mantan Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge, dalam operasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, diduga kuat terkait kepentingan politik menjelang Pilkada 2024.

Sebby Sambom, juru bicara TPNPB, menyatakan bahwa kehadiran Edison sebenarnya tidak memiliki dampak yang signifikan dalam upaya pembebasan pilot tersebut. TPNPB sendiri sudah memiliki rencana untuk membebaskan Philip, yang berkewarganegaraan Selandia Baru, pada bulan September ini.

“Kami sudah umumkan proposal dan Egianus juga sepakat. Sehingga hanya tinggal bebaskan sandera pilot saja,” kata Sebby melalui pesan suara singkat, Selasa, 24 September 2024.

Sebelumnya, markas pusat TPNPB menuduh adanya praktik suap yang dilakukan oleh TNI-Polri melalui perantara Edison Gwijangge dalam proses pembebasan pilot tersebut. Sebby Sambom menyatakan bahwa Egianus Kogoya, Panglima TPNPB di Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, telah melakukan pengkhianatan terhadap markas pusat dengan mempercepat pembebasan pilot tanpa melakukan koordinasi.

Sebby juga mengungkapkan bahwa pada 11 September lalu, markas pusat TPNPB telah mengeluarkan proposal pembebasan. Salah satu poin dalam proposal tersebut meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa, pegiat hak asasi manusia internasional, serta pemerintah Indonesia untuk bertindak sebagai fasilitator dalam upaya pembebasan tersebut.

“Tetapi Egianus khianati kami, dia menyerah pada TNI-Polri dengan serahkan pilot kepada Edison,” ujar Sebby.

Mantan Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge, belum bersedia memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari Tempo terkait tudingan TPNPB yang menyatakan bahwa keterlibatannya sarat kepentingan politik menjelang Pilkada.

Saat ditemui oleh Tempo di kawasan kompleks Kartika Chandra, Jakarta, Edison menyatakan bahwa dirinya ingin beristirahat terlebih dahulu setelah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, pada Senin malam, 23 September.

Baca Juga :  Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam Tegaskan Salat Berjamaah di Masjid Lewat Surat Edaran Pertama

Pun perwakilan perempuan Nduga, Raga Kogoya menepis tudingan penerimaan uang kepada Egianus dalam pembebasan Philip. Ia mengatakan, milisi TPNPB di Nduga tidak berjuang karena uang.

“Yang kami tahu tidak ada pemberian apa pun dari Bapak Bupati (Edison Gwijangge)” kata Raga.

Kepala Operasional Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhan juga membantah klaim adanya pemberian uang dan kepentingan politik Edison dalam operasi pembebasan Philip.

“Tudingan tersebut tidak memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Faizal.

Philip disandera oleh milisi TPNPB setelah mendaratkan pesawat Susi Air dengan kode registrasi PK-BVY di lapangan terbang Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023. Saat itu, TPNPB berniat menukar pembebasan Philip dengan pengakuan kemerdekaan Papua dari Wellington dan Jakarta.

Setelah hampir dua puluh bulan berada dalam penyanderaan, Philip kini telah kembali berkumpul bersama keluarganya. Dia diterbangkan dari Nduga menuju markas korps kepolisian Brigade Mobil Batalyon B di Timika untuk menjalani pemeriksaan medis dan psikologis, sebelum akhirnya diterbangkan ke Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada malam 21 September.