Pintasan.co, Semarang – Pembukaan Jembatan Kaca Tinjomoyo di Kota Semarang kembali mengalami penundaan akibat kebijakan efisiensi anggaran.

Meskipun konstruksi jembatan kaca ini telah rampung sejak masa kepemimpinan Wali Kota Hendrar Prihadi dan berlanjut hingga masa jabatan Hevearita Gunaryanti Rahayu, pemanfaatannya hingga kini belum berjalan maksimal.

Kini, di awal masa jabatan Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti, rencana pengoperasian jembatan tersebut kembali ditunda karena keterbatasan anggaran yang dipengaruhi oleh kebijakan efisiensi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso, menyampaikan bahwa operasional jembatan kaca tidak akan direalisasikan tahun ini karena terbentur kendala anggaran.

“Masih butuh anggaran, misalnya untuk pengadaan alat pengaman, nilainya nggak main-main. Adanya efisinsi makanya kami tunda dulu,” papar Wing, Selasa (29/4/2025). 

Selain pengadaan alat pengamanan, Wing menyebut, dibutuhkan pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya bekerja di wahana ekstrem ini. SDM wajib memiliki sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

“Pelayanan destinasi wisata yang bersiko SDMnya butuh sertifikasi, nah pelatihan ini butuh anggaran juga,” bebernya. 

Sebelumnya, Wing menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran dalam APBD 2025. Namun, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat, sejumlah rencana seperti pelatihan serta pengadaan sarana dan prasarana harus ditunda. Ia menyebutkan akan kembali mengusulkan anggaran pada saat perubahan anggaran, dengan harapan kebutuhan operasional jembatan kaca dapat terakomodasi.

Menurutnya, kondisi fisik jembatan saat ini masih kokoh. Namun, jika terus dibiarkan tanpa pemanfaatan, ada kemungkinan akan mengalami kerusakan.

“Kami berharap bisa direaliasikan agar bisa menambah PAD, apalagi fisik bangunan sudah jadi,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bupati Bojonegoro Siap Mendukung Swasembada Pangan Nasional