Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat tengah mempertimbangkan opsi untuk menarik sekitar 4.500 tentaranya dari Korea Selatan dan memindahkan mereka ke wilayah lain di kawasan Indo-Pasifik, termasuk wilayah teritorial AS seperti Guam.
Informasi ini diungkap dalam laporan media AS, The Wall Street Journal, pada Kamis (22/5), mengutip pernyataan pejabat anonim di Washington.
Menurut laporan tersebut, rencana relokasi pasukan ini merupakan salah satu dari beberapa opsi yang sedang dibahas oleh pejabat senior pertahanan AS dalam rangka peninjauan strategi militer di kawasan.
Namun, usulan tersebut belum secara resmi diajukan kepada Presiden Donald Trump untuk mendapat persetujuan akhir.
Saat ini, terdapat sekitar 28.500 personel militer AS yang ditempatkan di Korea Selatan sebagai bagian dari aliansi pertahanan antara kedua negara.
Namun, rencana penarikan ini memicu kekhawatiran di kalangan militer. Laksamana Samuel Paparo Jr., Komandan Komando Indo-Pasifik AS, menentang gagasan tersebut.
Ia memperingatkan bahwa pengurangan pasukan dari Korea Selatan dapat melemahkan kesiapan militer AS dalam menghadapi potensi konflik dengan Korea Utara, serta menghadapi ancaman dari China dan Rusia.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi antara Seoul dan Washington terkait kemungkinan pengurangan pasukan AS di negaranya.
“Sebagai kekuatan inti dari aliansi Korea Selatan–AS, USFK (United States Forces Korea), bersama militer kami, telah berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di kawasan tersebut dengan mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat dan menghalangi invasi serta provokasi dari Korea Utara” ujar pernyataan kementerian, seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Seorang juru bicara Pentagon juga mengonfirmasi bahwa belum ada kebijakan resmi yang diumumkan terkait pengurangan pasukan AS di wilayah tersebut.
