Pintasan.co, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta mengalihkan sejumlah anggaran melalui APBD Perubahan 2025 untuk fokus pada penanganan masalah sampah.

Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah memotong 50 persen anggaran perjalanan dinas guna menyelesaikan persoalan sampah yang sudah berlangsung lama.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan bahwa isu sampah merupakan hal yang mendesak dan menjadi perhatian publik, sehingga perlu ditangani secepatnya.

Ia menekankan bahwa seluruh kebutuhan pembiayaan terkait penanganan limbah tahun ini harus dipastikan tercakup dalam perubahan anggaran.

“Yang cukup terasa, anggaran perjalanan dinas, itu 50 persen digeser. Jadi, ini kumpulan perjalanan dinas, dikumpulkan di perubahan,” katanya, Senin (23/6/2025).

Selanjutnya, sesuai dengan rencana yang telah disuarakannya sejak awal masa jabatan, anggaran untuk pengadaan mobil dinas baru bagi kepala daerah akhirnya benar-benar dialihkan.

Hasto menegaskan bahwa dana tersebut akan digunakan oleh Pemkot Yogyakarta untuk membeli ratusan gerobak sampah yang akan dibagikan ke seluruh RW.

“Mobil senilai Rp3 miliar, mobil untuk saya dan Pak Wakil, itu akan diresmikan di perubahan supaya untuk membeli gerobag sampah. Ini salah satu yang bergeser juga,” tegasnya.

“Lalu, anggaran makan bergizi gratis (MBG) yang kemarin sempat kita sediakan digeser lagi, dipakai untuk kepentingan lain, karena MBG sudah di-cover dari pusat,” urai Hasto.

Lebih lanjut, mantan Kepala BKKBN RI tersebut menjelaskan, selain penanganan sampah, beberapa aloaksi yang digeser juga menyasar sektor lain.

Misalnya, program-program pengondisian lingkungan masyarakat, yang akan digarap dengan melibatkan warga setempat melalui skema padat karya.

“Karena padat karya itu penting. Bisa kerja sama dengan Pak Dandim, Pak Kapolres, lewat Babinsa dan Bhabinkamtibmas, bersama-sama warga masyarakat,”terangnya.

Khususnya untuk jenis pekerjaan fisik yang relatif sederhana dan tidak memerlukan keterampilan khusus, seperti pembuatan taman, pembersihan area sungai, dan sebagainya.

Baca Juga :  Pemkot Yogyakarta Alami Kerugian Rp6 Miliar Akibat Reklame Ilegal, Ini Penjelasan Wali Kota Hasto Wardoyo

Dengan cara ini, anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah dapat mendorong perputaran ekonomi di kalangan masyarakat Kota Yogyakarta.

“Karena uangnya tidak banyak, maka fokus-fokus seperti ini penting. Kemudian, kalau ada RTLH yang sudah bisa dibangun, siap DED-nya, waktunya cukup, prioritas berikutnya adalah RTLH,” pungkas Hasto.