Pintasan.co, Jakarta – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengajak masyarakat, khususnya para pencari kerja muda, untuk mempertimbangkan bekerja di luar negeri sebagai solusi atas tingginya tingkat pengangguran di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Karding saat menghadiri peresmian Migrant Center di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, pada Kamis (26/6/2025), sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com.
Menurutnya, Provinsi Jawa Tengah sendiri mencatat hampir satu juta warga yang belum terserap dalam dunia kerja.
Ia menilai bahwa mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi perlu berpikir lebih terbuka terhadap peluang kerja internasional.
“Di Jawa Tengah ada hampir satu juta pengangguran. Kalau Anda (mahasiswa) merasa sulit terserap di dalam negeri, maka sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk bekerja ke luar negeri,” ujar Karding, dikutip Kompas.com (27/6/2025).
Bekerja di Luar Negeri: Bukan Alternatif, Tapi Pilihan Utama
Menteri Karding menyebut bahwa dengan angka pengangguran nasional yang mencapai sekitar 70 juta orang, maka bekerja di luar negeri menjadi peluang besar untuk memperbaiki kondisi ketenagakerjaan.
Ketika ditanya mengenai keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri, ia menegaskan bahwa hal itu menjadi ranah Kementerian Ketenagakerjaan.
Sementara Kementerian P2MI berperan sebagai penghubung agar masyarakat bisa bekerja dengan aman dan legal di luar negeri.
“Tugas kami di P2MI adalah memastikan warga negara bisa bekerja di luar negeri secara legal dan terlindungi. Justru ini bisa jadi jalan karier global. Bagi saya, ini bukan pilihan alternatif, tapi bisa menjadi pilihan utama,” jelasnya.
Dengan adanya Migrant Center dan sistem penempatan yang lebih terorganisir, Karding berharap masyarakat Indonesia bisa melihat potensi kerja di luar negeri sebagai langkah strategis membangun masa depan karier, sekaligus mengurangi tekanan pengangguran dalam negeri.
