Pintasan.co, – Departemen Energi IKA ISMEI menggelar kegiatan diskusi bertajuk ‘Mining Law Outlook 2025‘ di Hotel Gren Alia Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Juli 2025.
Kegiatan diskusi tersebut mengusung tema “Mendorong Omnibus Law Sektor Migas, Energi dan Pertambangan Demi Percepatan Investasi Nasional”.
IKA ISMEI dalam kegiatan tersebut menggandeng beberapa stakeholder yang penting di sektor Migas, energi dan pertambangan seperti keynote speech dari Prof. AHmad Erani Yustika sekaku sekretaris Satgas Hilirisasi Nasional.
Kemudian ada beberapa pembicara yakni Ketum PErKHAPPI sekaligus guru besar Universitas Borobudur, Prof. Faisal Santiago, Direktur Pengembangan Usaha PT ANTAM, I Dewa Wirantaya, Praktisi Ekonomi Abdul Rahman Farisi, dan Anggota DPR RI Komisi XII Rocky Candra.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum IKA ISMEI, Adi Lamunuhia menyebut kegiatan diskusi ini selarang dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah.
“Bicara sektor migas atau energi ini kan seiring dengan semangat pemerintah,” ujar Adi Lamunuhia kepada Tim Pintasan.co pada Kamis 24 Juli 2025.
Ia juga menekankan urgensi Omnibus Law di sektor migas dan energi ini perlu untuk didorong termasuk di ruang akademik.
“Kenapa omnibus law terkait migas dan energi ini perlu kita kumandangkan dalam kajian akademik. Karena berbicara regulasi itu penting untuk kepastian hukum,” jelasnya.
“Orang berbicara mau jadi pebisnis kalau tidak ada kepastian hukum kan, ibaratnya mereka sudah mengeluarkan budget besar tapi tidak ada kepastian dengan keberlangsungan sistem ekonomi bisnis tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut, Adi menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan stake holder terkait untuk mendorong omnibus law di sektor migas dan energei tersebut.
“Mereka (pemerintah) kan yang menentukan arah kebijakan ke depan. Nah fungsinya kan kita harus bekerja sama, dalam hal ini kita berkolaborasi supaya apabila ada kelalian atau kekurangan dari pemerintah kita bisa sumbangsih saran,” pungkasnya.
