Pintasan.co, SukabumiTragedi memilukan menimpa puluhan nelayan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mereka terjebak di jembatan besi bekas dermaga milik PT SBP yang berada di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled. Dalam insiden ini, 71 nelayan terjebak, dan tiga di antaranya dinyatakan meninggal.

Para nelayan ini sebelumnya terjebak di jembatan besi yang dulunya berfungsi sebagai dermaga. Meskipun sudah tidak digunakan oleh perusahaan, dermaga tersebut sering dipakai oleh nelayan untuk menangkap ikan.

Kondisi jembatan ini sudah tidak aman karena bagian tengahnya rusak, dengan besi yang roboh dan hanya diperbaiki menggunakan kayu serta bambu untuk menghubungkan bagian yang terputus.

Bagian ujung jembatan yang tersisa sering dimanfaatkan oleh nelayan untuk memasang jaring, meskipun sangat berisiko, terutama saat ombak besar.

Ketika insiden terjadi, cuaca buruk mengakibatkan ombak tinggi yang memerangkap 71 nelayan di dermaga tersebut.

Sebelum kejadian ini merenggut tiga nyawa, empat nelayan terjatuh dari dermaga. Satu nelayan, Dede Amung, berhasil diselamatkan oleh perahu nelayan, namun tiga lainnya terbawa ombak. Ketiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal.

Korban pertama, Rahmat, ditemukan di Pantai Cikole, Kecamatan Argabinta, Cianjur pada Kamis (17/10) pagi. Korban kedua, Rohimat, ditemukan di Pantai Cikalapa, Kecamatan Agrabinta, pada Kamis sore. Korban terakhir, Dede Yusup, ditemukan di pesisir laut Cianjur pada Jumat (18/10) pagi.

“Total seluruh korban dalam insiden tersebut sudah ditemukan. Terakhir pagi tadi atas nama Dede Yusup usia 28 tahun ditemukan di Pantai Ranca Gempol, Muara Cisokan, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur,” kata Kasat Polairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar.

Tenda menyatakan bahwa Dede Yusup adalah penduduk Kampung Ranca Erang, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Ketika ditemukan, jasadnya tergeletak di tepi pantai dalam kondisi tanpa busana.

“Ditemukan oleh masyarakat nelayan setempat. Saat ditemukan, korban berada dalam kondisi tanpa busana. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Satpol Airud Polres Sukabumi, Pos AL Ujunggenteng, Basarnas, BPBD, dan Polsek Tegalbuled, segera mengevakuasi jasad korban,” ungkap Tenda.

Tenda menjelaskan bahwa 71 nelayan yang terjebak selama lebih dari 24 jam di dermaga berhasil dievakuasi melalui operasi penyelamatan yang dramatis.

Baca Juga :  Polres Pasuruan Terbaik se-Jatim Tekan Angka Kecelakaan

Tim SAR gabungan yang terlibat dalam evakuasi ini terdiri dari Satpolairud, Basarnas, TNI AL, TNI AU, relawan SAR, dan para nelayan setempat.

“Alhamdulillah misi penyelamatan dan pencarian, tuntas. Seluruh korban terjebak, hingga korban yang hilang berhasil ditemukan di wilayah perairan Cianjur,” pungkasnya.