Pintasan.co, Makassar – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan adanya deflasi tahunan sebesar 1,09 persen pada Februari 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat di angka 104,52.
Kepala BPS Sulsel, Aryanto, mengungkapkan di Makassar pada hari Senin bahwa deflasi tahunan ini dipicu oleh penurunan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran.
“Deflasi paling tinggi tercatat di Kota Makassar dengan 1,29 persen dan IHK sebesar 104,71. Sementara itu, deflasi terendah terjadi di Kota Parepare yang hanya sebesar 0,03 persen dengan IHK 105,64,” jelasnya.
Penurunan harga terbesar terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang mengalami penurunan signifikan sebesar 14,51 persen.
Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mencatatkan penurunan harga sebesar 0,16 persen.
Kelompok transportasi mengalami penurunan sebesar 0,09 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan turun 0,48 persen.
Namun, beberapa kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami inflasi.
Kelompok pakaian dan alas kaki tercatat mengalami kenaikan 1,44 persen, perlengkapan rumah tangga dan pemeliharaan rutin naik 1,41 persen, serta kelompok kesehatan naik 0,81 persen.
Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya meningkat 1,17 persen, pendidikan naik 1,02 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 3,29 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 8,59 persen.
Tingkat deflasi secara bulanan atau month-to-month (mtm) pada Februari 2025 tercatat sebesar 0,89 persen, sementara deflasi year-to-date (ytd) Sulawesi Selatan pada bulan yang sama mencapai 1,64 persen, tambahnya.