Pintasan.co, Jakarta – Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan saat menghadiri acara penghargaan Majelis Ulama Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), menegaskan bahwa hanya ada tiga sosok yang memiliki kekuatan untuk menghentikan konflik berkepanjangan di Palestina.
Tiga tokoh tersebut adalah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu; pemimpin Hamas, Yahya Sinwar; dan Presiden Amerika Serikat yang akan terpilih pada pemilihan mendatang.
JK mengungkapkan pandangannya bahwa tanpa keterlibatan langsung dari ketiga tokoh tersebut, perdamaian di Palestina akan sulit tercapai.
Dalam pernyataan yang disiarkan melalui kanal YouTube MUI TV pada Kamis (3/10/2024), JK mengatakan, “Hanya tiga orang yang bisa, tidak ada negara lain yang mampu mendamaikan tanpa peran mereka.”
Jusuf Kalla juga menyampaikan keprihatinannya atas perjuangan panjang untuk mendukung kemerdekaan Palestina, yang hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari Netanyahu.
Ia menambahkan, kekuatan-kekuatan internasional yang menyuarakan kemerdekaan Palestina, termasuk Indonesia, tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam bentuk kekuatan militer maupun ekonomi. Ini, menurut JK, menjadi salah satu alasan mengapa seruan untuk kemerdekaan Palestina kerap diabaikan oleh Israel.
Dengan pernyataan ini, JK menyoroti betapa kompleksnya situasi di Palestina, di mana dinamika politik dan kekuasaan dari tiga tokoh penting tersebut memainkan peran krusial dalam menentukan arah penyelesaian konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.