Pintasan.co, JakartaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menanggapi pernyataan calon Gubernur DKI Jakarta, Dharma Pongrekun, yang menyebut pandemi Covid-19 sebagai agenda asing untuk merusak kedaulatan Indonesia.

Nadia menegaskan bahwa pandemi ini merupakan fenomena global yang berdampak pada semua negara, tanpa terkecuali, baik yang maju maupun berkembang.

“Pandemi ini terjadi di seluruh dunia, dan semua negara merasakan situasi yang sama. Jadi ini adalah kondisi pandemi yang nyata,” ungkap Nadia pada Selasa (8/10/2024).

Nadia juga menanggapi pendapat Dharma yang menilai bahwa deteksi Covid-19 tidak perlu menggunakan alat PCR. Dia menyadari bahwa terdapat berbagai pandangan di masyarakat mengenai penggunaan alat diagnostik ini, namun menekankan bahwa setiap alat telah melalui proses uji yang ketat untuk memastikan akurasi dalam mendeteksi penyebab suatu penyakit.

“Tes PCR adalah alat diagnostik yang dirancang untuk mencari kuman penyebab penyakit. Kami yakin bahwa penggunaan alat ini mendukung pengobatan yang tepat,” jelasnya.

Nadia menekankan pentingnya tes PCR dalam upaya penanganan Covid-19, menjelaskan bahwa dengan melakukan tes, orang yang terinfeksi dapat ditemukan dan segera diisolasi serta diobati. Hal ini, menurutnya, berkontribusi pada penyelamatan nyawa dan pencegahan penularan yang lebih luas.

“Kita mampu memisahkan mana yang sakit dan mana yang sehat, sehingga tidak terjadi penularan luas dan angka kematian dapat ditekan,” tambahnya.

Pernyataan Dharma muncul dalam debat perdana Pilgub Jakarta pada Minggu (6/10), di mana ia menyebutkan bahwa pandemi ini adalah bagian dari agenda asing yang mengancam kedaulatan bangsa. “Indonesia adalah bangsa yang rapuh karena mengikuti agenda tersebut,” katanya, seraya menekankan bahwa negara seharusnya tidak terpengaruh oleh istilah asing seperti “Covid”.

Baca Juga :  Partisipasi Tinggi, Batang Menjaga Kondusivitas Pasca Pilkada 2024

Dharma, yang maju bersama Kun Wardana sebagai calon gubernur dari jalur independen, menghadirkan pernyataan tersebut dalam konteks kritik terhadap cara pemerintah menangani pandemi.

Menanggapi kontroversi yang muncul, Nadia mengingatkan pentingnya pemahaman yang benar tentang pandemi dan penggunaan alat kesehatan yang tepat untuk menjaga kesehatan masyarakat.