Pintasan.co, KuninganPemerintah Kabupaten Kuningan mencatat bahwa hingga September 2024, produksi padi di daerahnya mencapai 295.666 ton. Jumlah ini diperkirakan masih akan meningkat, mengingat sebagian besar lahan sawah milik petani belum dipanen.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa angka produksi padi tersebut berasal dari panen yang dilakukan selama sembilan bulan pertama tahun ini. Data menunjukkan bahwa produksi padi di Kuningan terus mengalami kenaikan meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk kondisi cuaca yang kurang mendukung.

“Kami masih optimistis jumlah produksi ini akan terus bertambah hingga akhir tahun, karena masih banyak sawah yang belum dipanen,” kata Wahyu di Kabupaten Kuningan, Senin (14/10/2024).

Wahyu menjelaskan bahwa pada Januari 2024, produksi padi mencapai 7.541 ton dari luas panen seluas 1.205 hektare.

Di bulan Februari, produktivitas mengalami peningkatan dengan hasil panen mencapai 9.864 ton dari luas sawah yang sama. Peningkatan yang signifikan terjadi pada bulan Maret, di mana produksi mencapai 27.994 ton dari 1.577 hektare lahan sawah yang dipanen.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang lebih mendukung, serta adanya optimalisasi dalam penggunaan teknologi pertanian dan varietas padi unggul yang tahan terhadap hama.

Puncak produksi terjadi pada April 2024, dengan total produksi mencapai 76.506 ton dari luas panen seluas 12.393 hektare. Bulan ini menjadi bulan dengan produktivitas dan luas panen tertinggi di Kabupaten Kuningan.

“April memang menjadi bulan yang sangat produktif, terutama karena kondisi cuaca yang baik serta persiapan lahan yang matang,” ungkap Wahyu.

Namun, pada Mei terjadi penurunan produksi menjadi 39.191 ton dari luas panen 6.351 hektare. Penurunan ini diperkirakan terjadi akibat pengaruh musim kemarau yang mulai masuk, sehingga produktivitas menurun.

“Namun, kami masih dapat mempertahankan hasil yang cukup baik di tengah kondisi tersebut,” ujar Wahyu.

Memasuki Juni 2024, produksi kembali mengalami penurunan yang signifikan, menjadi 12.636 ton dari luas panen seluas 2.028 hektare.

Wahyu mencatat bahwa bulan ini menjadi salah satu yang terendah dalam hal produksi padi sepanjang tahun.

Baca Juga :  LPM UIN Saizu Melakukan Persiapan untuk Menghadapi Sertifikasi ISO

Pada bulan Juli, produksi padi kembali meningkat menjadi 27.792 ton dari luas panen 4.483 hektare, dengan produktivitas mencapai 61,99 kuintal per hektare.

Sementara itu, pada bulan Agustus, hasil panen melonjak lagi menjadi 64.274 ton dari luas panen 10.403 hektare, meskipun produktivitas sedikit menurun menjadi 61,78 kuintal per hektare.

Terakhir, pada September 2024, produksi padi mencapai 30.868 ton dari luas panen 4.915 hektare, dengan produktivitas sebesar 62,80 kuintal per hektare.

Pemkab Kuningan optimis bahwa produksi padi akan terus meningkat hingga akhir 2024. Wahyu Hidayah menjelaskan bahwa masih banyak lahan sawah yang belum dipanen, sehingga angka produksi kemungkinan besar akan bertambah seiring dengan berlanjutnya masa panen.

Selain itu, pemerintah daerah juga terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas sektor pertanian, terutama di tengah tantangan perubahan iklim dan musim kemarau.

“Selama musim kemarau, kami telah mengambil langkah-langkah strategis seperti optimalisasi sistem irigasi, penyediaan pompa air untuk para petani, serta penggunaan varietas padi yang lebih tahan terhadap kekeringan,” terang Wahyu.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan teknologi dan pendampingan dari pemerintah sangat membantu petani dalam mengoptimalkan hasil panen mereka.

“Dengan adanya bantuan seperti ini, kami berharap petani di Kuningan bisa tetap produktif meskipun menghadapi tantangan yang ada,” tuturnya.

Selain menjaga produktivitas, Pemkab Kuningan juga fokus pada ketahanan pangan. Langkah-langkah strategis terus dilakukan agar produksi padi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan berkontribusi terhadap pasokan beras di tingkat provinsi maupun nasional.

Pemerintah daerah berharap dengan adanya peningkatan produksi hingga akhir tahun, ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan dapat terjaga dengan baik.

“Harapan kami, dengan produktivitas yang tetap stabil dan meningkat, kita bisa mencapai target produksi tahunan, serta terus berperan dalam menjaga pasokan beras nasional,” pungkas Wahyu Hidayah.

Dengan optimisme yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, sektor pertanian di Kabupaten Kuningan diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan hasil maksimal bagi kesejahteraan petani serta masyarakat secara keseluruhan.