Pintasan.co, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam untuk tetap bersatu mendukung kemerdekaan Palestina dengan cara memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

Seruan ini disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, di Jakarta pada Rabu (25/9), bertepatan dengan satu tahun sejak terjadinya genosida di Gaza.

Cholil menegaskan bahwa aksi boikot ini perlu dilanjutkan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan brutal Israel di Gaza.

“Jangan berhenti dalam gerakan ini, karena genosida di sana masih terus berlangsung,” ujar Cholil dalam pernyataannya pada Selasa (1/10/2024).

Ia juga berharap masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tetap solid dalam memberikan dukungan bagi Palestina.

Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, dalam setahun terakhir hampir 45 ribu warga, mayoritas anak-anak dan perempuan, tewas akibat serangan Israel.

Lebih dari 100 ribu lainnya terluka, dan lebih dari dua juta orang terpaksa hidup dalam pengungsian.

Cholil mengingatkan bahwa penderitaan warga Gaza seharusnya menjadi refleksi bagi umat Islam di Indonesia untuk turut serta dalam perjuangan menciptakan perdamaian dunia serta membebaskan Palestina dari penjajahan.

“Ini adalah masalah kemanusiaan global, kita tidak boleh tinggal diam,” tegasnya.

Ia juga berharap informasi tentang boikot produk Israel dan produk terkait lainnya semakin banyak tersebar di media sosial, agar umat Islam semakin kompak dalam menunjukkan sikap mendukung Palestina.

Menurut Cholil, gerakan ini memiliki dasar kuat melalui Fatwa MUI Nomor 83 dan Fatwa Nomor 14 yang mendukung penggunaan produk lokal dan memboikot produk afiliasi Israel sebagai dukungan bagi perekonomian nasional.

MUI juga telah menetapkan kriteria produk yang perlu diboikot, termasuk produk dari perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh pihak yang terkait bisnisnya dengan Israel atau yang mendukung agresi Israel terhadap Palestina.

Baca Juga :  Apple Kirimkan 12 Ribu iPhone 16 ke Indonesia, Ini 4 Jalur yang Dilewati

Meskipun Cholil mengakui bahwa terdapat perbedaan pandangan di masyarakat mengenai gerakan boikot ini, ia berharap agar hal tersebut tidak merusak solidaritas untuk Palestina.

“Perbedaan itu wajar, tapi jangan sampai melemahkan komitmen kita terhadap perjuangan Palestina,” ujarnya.

MUI akan terus mendukung kampanye boikot ini, meskipun ada anggapan bahwa gerakan ini mulai melemah di masyarakat.

“MUI tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kemerdekaan Palestina selama masih ada penjajahan,” pungkasnya.