Pintasan.co, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diterapkan di setiap jenjang pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA/SMK, direncanakan mulai berjalan pada tahun 2025, setelah Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dilantik.

Program ini diproyeksikan akan menganggarkan sekitar Rp71 triliun per tahun. Namun, menurut Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, anggaran harian yang digunakan untuk program MBG diperkirakan sebesar Rp800 miliar per hari.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk membeli bahan baku makanan dari produk pertanian lokal, yang diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi di masyarakat.

Meski begitu, Drajad Wibowo, Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa anggaran program ini masih terbuka untuk penyesuaian.

“Saat ini anggaran masih dipatok Rp71 triliun, tapi Pak Prabowo memiliki keleluasaan untuk melakukan APBN Perubahan pada 2025. Setelah postur anggaran lebih jelas, kami akan menyesuaikannya dengan situasi,” ungkap Drajad dalam Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Penyesuaian anggaran akan bergantung pada pendapatan negara. Jika pendapatan meningkat, anggaran untuk program MBG juga bisa ditingkatkan.

Meskipun demikian, rincian anggaran yang ada sekarang tetap akan mengikuti arahan dari Badan Gizi Nasional.

Dadan Hindayana menyebutkan bahwa program ini dijadwalkan mulai dilaksanakan pada Januari 2025, namun uji coba skala besar akan dilakukan terlebih dahulu pada November di beberapa daerah.

Pembagian makanan bergizi ini akan dilakukan berbeda-beda di tiap jenjang pendidikan, menyesuaikan dengan waktu pulang siswa.

Untuk anak-anak di tingkat PAUD hingga kelas 2 SD, makanan akan diberikan pukul 08.00 pagi, karena mereka biasanya pulang lebih awal, sekitar pukul 10.00.

Sedangkan, untuk siswa kelas 3 hingga 6 SD, makanan akan dibagikan pukul 09.00, agar bisa dinikmati sekitar pukul 09.30. Sementara itu, untuk siswa SMP dan SMA yang pulang lebih siang, makanan akan dibagikan pada pukul 12.00.

Baca Juga :  Parade Senja di Akmil Magelang: Presiden Prabowo Hadirkan Kebersamaan Kabinet Merah Putih

Dengan pengaturan ini, diharapkan semua siswa dapat menerima asupan gizi yang cukup sesuai dengan waktu belajar dan pulang sekolah masing-masing.