Pintasan.co, Jakarta – Seiring berakhirnya masa kekuasaan, setiap presiden menghadapi berbagai nasib yang berbeda. Beberapa tetap aktif di dunia politik, sementara yang lain memilih menjalani kehidupan yang lebih tenang sebagai rakyat biasa.
Berikut ini beberapa cerita tentang mantan presiden Indonesia setelah mereka mengakhiri masa jabatannya:
Soekarno
Setelah peristiwa G30S, Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dipindahkan ke Wisma Yaso di Jakarta Selatan. Dalam kondisi pengawasan ketat, akses Soekarno ke dunia luar dibatasi, termasuk pertemuan dengan keluarganya. Kesehatannya terus menurun setelah tim dokter kepresidenan dibubarkan.
Putrinya, Rachmawati, meminta bantuan kepada Presiden Soeharto agar tim medis kembali merawat ayahnya. Permintaan ini baru terpenuhi pada Oktober 1968, namun kondisi Soekarno sudah semakin memburuk.
Ia meninggal pada 21 Juni 1970 di RSPAD Gatot Subroto, setelah menderita berbagai penyakit seperti batu ginjal, peradangan otak, dan masalah jantung.
Soeharto
Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan langsung kembali ke rumahnya di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Meskipun menjadi rakyat biasa, gelombang reformasi terus menyudutkan keluarganya dengan tuduhan korupsi selama 32 tahun kekuasaannya.
Soeharto pernah mengaku kesulitan dalam merenovasi rumahnya yang rusak, meskipun ia mendapatkan tunjangan kenang-kenangan sebagai mantan presiden. Hidupnya yang sebelumnya penuh kehormatan berakhir pada 27 Januari 2008, saat ia meninggal dunia di usia lanjut.
BJ Habibie
Setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden, BJ Habibie kembali menjadi warga biasa dan sempat menetap di Jerman, meskipun ia sering kembali ke Indonesia.
Pada tahun 1999, ia mendirikan The Habibie Center (THC), sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia. Habibie juga aktif sebagai penasihat demokrasi dan menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar.
Hingga akhir hayatnya, Habibie tetap dikenal sebagai sosok penting dalam dunia politik dan intelektual Indonesia.
Gus Dur
Setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden, Gus Dur kembali ke kediamannya di Ciganjur dan tetap aktif di dunia politik sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Konflik internal di PKB yang melibatkan Gus Dur dan Muhaimin Iskandar menambah dinamika karir politiknya setelah pensiun. Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009 akibat komplikasi beberapa penyakit, dan dimakamkan di Jombang pada 31 Desember 2009.
Megawati Soekarnoputri
Setelah lengser dari jabatannya pada 2004, Megawati Soekarnoputri dua kali mencoba kembali mencalonkan diri sebagai presiden, namun kalah dalam Pilpres 2004 dan 2009.
Meski begitu, ia tetap aktif berpolitik sebagai Ketua Umum PDI-P dan menjabat sejumlah posisi strategis, seperti Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Setelah masa jabatannya berakhir, SBY tetap aktif di dunia politik, menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hingga 2020.
SBY sempat menjalani perawatan kanker prostat di Amerika Serikat pada 2021, dan setelah dinyatakan sembuh, ia kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan melukis, menulis, dan menjadi pembina tim voli.
Setiap mantan presiden Indonesia menempuh jalan hidup yang unik setelah berakhirnya masa kekuasaan, dari tetap berkiprah di dunia politik hingga menikmati hari-hari sebagai rakyat biasa.