Pintasan.co, Makassar – Untuk mendukung percepatan upaya pencegahan dan penurunan stunting di Sulawesi Selatan, UNICEF bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia dan Tanoto Foundation, menggandeng Pemerintah Provinsi Sulsel dalam menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP).

Acara ini berlangsung selama dua hari, 28–29 Juli 2025, di Hotel Horison Ultima Makassar.

Kegiatan ini menghadirkan tim ahli dan konsultan KPP serta mengikutsertakan perwakilan dari sejumlah instansi tingkat provinsi dan empat kabupaten prioritas, yaitu Sinjai, Soppeng, Sidrap, dan Pinrang.

Adapun peserta berasal dari berbagai unsur lembaga pemerintah, antara lain Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Kominfo, BKKBN, DP3AP2KB, Kementerian Agama, serta dinas terkait lainnya seperti Pendidikan, Ketahanan Pangan, Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Lokakarya ini secara resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas Kepala Bappelitbangda Sulsel, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si.

Dalam sambutannya, ia menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap inisiatif penyusunan strategi KPP sebagai perangkat teknis yang konkret dan aplikatif untuk menurunkan prevalensi stunting.

“Langkah ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menyediakan strategi yang terukur untuk menangani stunting secara efektif di seluruh daerah,” ujar Saleh.

Kegiatan ini juga menjadi kelanjutan dari program pendampingan strategis UNICEF yang telah berjalan sejak tahun 2022.

Strategi serupa sebelumnya telah diterapkan di tingkat provinsi dan 20 kabupaten/kota lainnya.

Melalui lokakarya ini, ditargetkan semua kabupaten di Sulsel dapat menyusun dan memiliki dokumen strategi komunikasi yang mendukung intervensi stunting secara menyeluruh.

Merujuk pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, angka stunting di Sulsel tercatat menurun menjadi 23,3 persen dari sebelumnya 27,4 persen di tahun 2023.

Meski menunjukkan tren positif, tantangan masih ada dan membutuhkan sinergi antar sektor secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Gubernur Sulsel Percepat Perizinan Investasi

Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Surahmansah Said, M.P.H., menekankan bahwa perubahan perilaku merupakan pendekatan kunci dalam pencegahan stunting.

“Pesan-pesan edukatif harus menyentuh aspek emosional masyarakat agar mereka mau mengadopsi kebiasaan hidup sehat,” jelasnya.

Sementara itu, Nutrition Officer UNICEF, Nike Frans, M.P.H., turut menyampaikan apresiasi atas komitmen berbagai sektor.

Ia menyoroti pentingnya membangun strategi komunikasi yang menyentuh dimensi sosial, keagamaan, kesehatan, hingga pendidikan, agar intervensi bisa berjalan secara komprehensif.

Selama lokakarya, peserta mempelajari empat pendekatan strategis dalam komunikasi perubahan perilaku: advokasi, mobilisasi sosial, kampanye publik, dan komunikasi antarpribadi.

Di akhir sesi, setiap tim dari kabupaten menyusun rencana aksi serta metode pemantauan untuk memastikan implementasi di wilayah masing-masing berjalan optimal.

Upaya ini selaras dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045, di mana pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas utama, termasuk melalui percepatan penanganan stunting di berbagai daerah.