Pintasan.co, Pekalongan – Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengaku belum mengetahui mengenai gagalnya Fareno Khiar Aghadhira (Reno), juara 1 cabang olahraga bulu tangkis popda Kota Pekalongan untuk maju ke popda Provinsi.

Pernyataan tersebut disampaikan usai membuka acara sosialisasi Jamsostek untuk pekerja informal dan penyerahan simbolis santunan kematian di ruang Jlamprang, Pemkot Pekalongan, Selasa (3/12/2024).

“Soal itu, saya belum tahu informasinya. Saya cek dulu ya,” kata Mas Aaf sapaan akrabnya Wali Kota Pekalongan

Sementara itu, Ayah Reno Yudi mengatakan, bahwa berdasarkan informasi dari official cabang olahraga bulu tangkis pada POPDA tingkat kota anaknya akan diberangkatkan dan dipersiapkan untuk tampil di POPDA Provinsi pada Juni 2025.

“Jadi, Fareno itu nanti tampilnya di Popda Provinsi di bulan Juni 2025. Sekarang anak saya udah kelas 6 SD tahun depan udah untuk persiapan ke SMP. Ini alasannya tidak logis dari officialnya,” katanya.

Yudi menjelaskan bahwa, menurut keterangan dari official, atlet yang berangkat ke popda tahun ini adalah hasil seleksi popda Kota yang dilakukan pada tahun sebelumnya, yaitu seleksi tahun 2023.

“Kalau itu slot juara popda 2023, siapa yang juara popda tahun 2003, dan siapa yang berangkat ke popda provinsi 2024? Sama gak anaknya yang kemarin berangkat? Anak yang berangkat ke provinsi sekarang kelas 4, dan popda 2023 dia masih kelas 3 dan ga ikut popda kota,” jelasnya.

Selain itu, pihak official juga memberi tahu pelatih anaknya bahwa alasan tidak mengundang anaknya untuk ikut seleksi adalah karena mereka lupa.

“Jadi seleksi bukan di popda 2023, tapi seleksi khusus sebelum popda kota 2024. Kriterianya apa ga tau, kapan seleksinya dasar, seleksinya apa tidak tahu juga,” ucapnya.

Ia merasa prihatin kepada anaknya, karena semua usaha yang telah dilakukan untuk bisa melaju ke tingkat yang lebih tinggi ternyata sia-sia.

“Saya dan istri selalu memberikan motivasi dan semangat untuk Reno. Sekarang sudah kelas 6, dan sudah harus konsen ke pendidikan yang lebih tinggi,” ucapnya.

Perjuangan Fareno Khiar Aghadhira harus berakhir

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, perjuangan Fareno Khiar Aghadhira juara pertama cabang olahraga bulu tangkis pada popda Kota Pekalongan, harus berakhir karena tidak dapat melaju ke popda tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024.

Reno yang merupakan siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 2 Bendan, Kota Pekalongan digantikan oleh juara kedua untuk mewakili Kota Pekalongan ke tingkat provinsi dalam ajang tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yudi, orang tua dari Ferano juara pertama cabang olahraga bulu tangkis POPDA Kota Pekalongan, pada Senin (2/12/2024).

“Pada tanggal 25 Oktober 2024, anak saya juara 1 Popda Kota Pekalongan cabang badminton. Tapi, pada saat Popda Provinsi pada 4 – 7 November 2024 yang berangkat juara 2 Popda Kota Pekalongan,” kata Yudi.

Menurutnya, ada kejanggalan dalam proses pemilihan atlet yang akan maju ke tingkat provinsi.

Baca Juga :  Serangan Rudal Iran ke Israel Kemarin yang Terbesar dalam Sejarah

Bahkan, pihak official memberikan alasan bahwa anaknya baru akan diikutsertakan dalam popda tingkat Provinsi pada tahun 2025.

“Biasanya, yang maju ke tingkat provinsi itu yang juara 1. Tapi, kok aneh ini peringkat 2 maju ke provinsi. Ada permainan kayaknya. Anak saya udah kelas 6 SD, jika pada tahun 2025 diikutkan Popda anak saya udah SMP,” ujarnya.

Selain itu, tidak ada informasi yang disampaikan oleh official mengenai pergantian atlet yang akan maju ke popda Provinsi, baik kepada orang tua maupun anaknya.

Yudi merasa kecewa dengan keputusan yang diambil oleh official popda cabang olahraga bulu tangkis terkait anaknya.

“Saya tidak dapat kabar atas pergantian atlet, anak saya pun di sekolah juga tidak dapat informasi itu,” ucapnya.

Mendengar kabar tersebut, anaknya yang dulu penuh semangat dan ceria kini menjadi lebih pendiam. Anak itu juga sempat mengungkapkan kepada orang tuanya bahwa meskipun telah berlatih dengan keras, harapan untuk melaju ke tingkat provinsi akhirnya pupus.

“Pertama dengar kabar itu, anak saya jadi pendiam dan hilang semangatnya. Padahal, ketika berlatih sudah sungguh-sungguh tapi hasil dari latihan yang keras itu, hasilnya membuat pupus harapannya untuk mengikuti lomba kembali. Kasihan anak kecil, sudah juara 1 tingkat kota tidak maju ke provinsi. Saya dan istri selalu memberikan semangat untuk anaknya, agar tidak putus asa dalam berlomba dan belajar,” tambahnya.

Reno juara 1 badminton Popda tingkat kota mengaku, sedih karena tidak maju ke tingkat provinsi.

“Sedih karena sudah juara, tapi tidak maju ke tingkat provinsi.” Lalu malu sama teman-teman juga di sekolah,” katanya.

Sementara itu, Sonny, resmi dari popda cabang olahraga bulu tangkis Kota Pekalongan, menyatakan bahwa juara popda tahun ini akan menjadi acuan untuk keikutsertaan di popda provinsi tahun depan.

“Karena, ada perubahan untuk Popda provinsi itu kembali lagi per jenjang, sebenarnya Popda provinsi tingkat jateng tahun 2023 seharusnya di adakan di bulan Juni di undur karena kota/kabupaten yang lain menggelar Popda tidak berjenjang. Akhirnya, jadwalnya dari provinsi berubah mundur di bulan November 2023 memakai anggaran perubahan, untuk Popda 2023 diambil juara Popda tahun 2022,” katanya.

Sony menjelaskan bahwa pelaksanaan Popda tingkat kota berlangsung dari akhir Oktober hingga awal November 2024, dan para juaranya akan bertanding di POPDA provinsi pada tahun 2025.

“Kira-kira bulan Juni 2025,” jelasnya.