Pintasan.co, Kota pasuruan – Kota Pasuruan, yang terletak di Jawa Timur, memiliki potensi ekonomi yang kaya berkat sumber daya alamnya, keragaman budaya, dan produk lokal yang unik.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kota ini menghadapi tantangan dalam memaksimalkan potensi tersebut.
Banyak produk lokal yang berkualitas tinggi, seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan pertanian, belum dikenal luas di pasar nasional maupun internasional.
Hal ini mengakibatkan kurangnya daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Situasi ini diperparah oleh kurangnya strategi branding yang efektif untuk mempromosikan potensi daerah.
Masyarakat Pasuruan, meskipun memiliki kreativitas dan inovasi, sering kali tidak memiliki akses ke pasar yang lebih luas.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan wawasan kewirausahaan yang dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap potensi daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Strategi branding potensi daerah
Strategi branding potensi daerah yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Pasuruan merupakan langkah progresif dalam membangun identitas ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Upaya seperti program Banser (Bandeng Serbu Restoran) dan peran aktif Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pasuruan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.
Bandeng, sebagai salah satu komoditas unggulan, telah menjadi simbol potensi daerah yang mampu mendominasi pasar nasional.
Dengan mendorong konsumsi bandeng di restoran-restoran, program Banser tidak hanya meningkatkan permintaan produk lokal tetapi juga memperkuat sektor kuliner berbasis potensi daerah.
Di sisi lain, Dekranasda Kota Pasuruan berperan penting dalam membina pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), terutama di sektor kerajinan dan industri kreatif.
Melalui berbagai pelatihan, pameran, dan pendampingan, Dekranasda membantu UMKM dalam membangun branding produk agar memiliki daya saing yang lebih kuat.
Inisiatif ini juga sejalan dengan tren pemasaran digital, di mana promosi melalui media sosial dan e-commerce semakin membuka peluang bagi produk lokal untuk menembus pasar nasional bahkan internasional.
Namun, agar strategi branding ini benar-benar efektif, perlu adanya kesinambungan dalam implementasi serta evaluasi berkala terhadap dampaknya.
Pemerintah harus memastikan bahwa pelaku usaha mendapatkan akses yang cukup terhadap modal, teknologi, serta jaringan distribusi yang luas.
Selain itu, edukasi tentang pentingnya kualitas produk dan inovasi dalam branding juga harus terus diperkuat agar produk lokal tidak hanya dikenal, tetapi juga diminati oleh konsumen.
Secara keseluruhan, strategi branding yang dijalankan oleh Kota Pasuruan sudah berada di jalur yang tepat.
Dengan komitmen yang konsisten dan kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat, Kota Pasuruan memiliki peluang besar untuk menjadi model sukses dalam membangun identitas daerah yang berdaya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Oleh : Sa’adah, S.E. – HMI Cabang Pasuruan , Badko Jawa Timur