Pintasan.co, Yogyakarta – Perayaan International Women’s Day 2025 di Yogyakarta terasa istimewa tahun ini.
Puluhan perempuan dari berbagai komunitas berkumpul di Yogyatorium, Gedongkuning, untuk mengikuti kegiatan lari bersama yang juga menjadi bagian dari persiapan menuju Mbok Mlayu 2025.
Acara yang berlangsung pada Minggu (9/3/2025) sore ini semakin meriah karena bertepatan dengan waktu menjelang berbuka puasa.
Para peserta mengenakan pakaian lari yang unik, menggabungkan unsur kebaya yang mencerminkan identitas budaya dan semangat kebersamaan.
Meskipun acara ini bersifat santai, antusiasme peserta tetap sangat tinggi.
Mereka menempuh rute sepanjang tiga kilometer di sekitar kawasan Gedongkuning, menikmati pengalaman berlari sambil merayakan kebersamaan.
Setelah mencapai garis finis, para peserta tidak hanya beristirahat, tetapi juga ikut serta dalam sesi berbuka puasa bersama.
Panitia telah menyiapkan berbagai permainan menarik serta hadiah menarik dari sejumlah sponsor, seperti Yava, OMG, Desle, dan Kapal Api.
Suasana kebersamaan sangat terasa, mempererat hubungan antara para peserta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menjelang Mbok Mlayu 2025, sebuah ajang lari khusus perempuan yang akan dilaksanakan pada 18–20 April 2025 di Sewandanan, Pura Pakualaman.
Rute lomba akan dimulai dan berakhir di tempat yang sama. Selain kompetisi lari, Mbok Mlayu 2025 juga menghadirkan Pasare Simbok, serangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat semangat perempuan serta memberi mereka ruang untuk berkreasi dan berkolaborasi.
Dian Isnawati, inisiator dan pelaksana Mbok Mlayu 2025, menegaskan bahwa acara ini tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi wadah untuk pemberdayaan perempuan.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, semakin banyak perempuan yang terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan olahraga,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat terhadap Mbok Mlayu 2025 terlihat dari semakin banyaknya peserta yang mendaftar.
Saat ini, lebih dari 300 orang telah terdaftar untuk mengikuti acara ini. Dian juga menambahkan bahwa tahun ini, Mbok Mlayu mengangkat isu kesehatan mental perempuan, sesuai dengan arahan dari Wakil Ketua TP PKK DIY, GKBRAA Paku Alam.
“Kami ingin agar perempuan tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional melalui kegiatan yang kami selenggarakan,” pungkasnya.