Pintasan.co, JakartaIkatan Keluarga Alumni Ismei (IKA ISMEI) menyelenggarakan kegiatan Dialog Ekonomi di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

Kegiatan ini dengan mengusung tema ’UMKM Berdaya: Sinergi Ekonomi dan Ideologi Bangsa’. Dengan dihadiri oleh beberapa pelaku UMKM, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.

Hasby Zamry staff Khusus Menteri UMKM mengatakan bahwa pemerintah sudah sangat pro kawan-kawan UMKM baik dalam pembiayaan, pemasaran.

“Dari sisi pembiayaan pemerintah sudah sangat pro untuk kawan-kawan UMKM terutama melalui kredit usaha rakyat yang tahun 2024 lalu nilainya itu 280 triliun, sekarang oleh Presiden Prabowo ditingkatkan menjadi 300 triliun. Untuk diperbankan prosesnya kita monitoring dan evaluasi terus agar tepat guna, tepat waktu dan sasaran. Sedangkan dari sisi pemasaran prodak dibantu untuk melakukan Business matching dengan pengusaha exportead maupun untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri,” ujar Hasby usai kegiatan Dialog Ekonomi di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

Selain itu juga, stafsus itu pun memaparkan beberapa hambatan terbesarnya yang dihadapi dalam UMKM ini.

“Pertama mengenai literasi digital, kedua mengenai literasi keuangan apa artinya bersinggungan terkait dengan pembukuan mereka dalam mencatat laporan keuangan mereka karena ini menjadi penting bagi mereka untuk nanti naik kelas, untuk nanti mendapatkan pembiayaan yang lebih dari kredit usaha rakyat nah itu yang sedang kita kembangkan melalui berbagai macam pelatihan-pelatihan,” ucapnya.

Untuk melahirkan pengusaha baru, katanya, kita punya IHAB yaitu keliling dari kampus ke kampus mulai dari Jawa, Kalimantan, Sumatra segala macam untuk menumbuhkan mengembangkan semangat wirausaha dari kawan-kawan mahasiswa. Sekaligus, jika memang ada potensi usaha mereka yang bagus kita bisa mempertemukan dengan industri-industri yang besar,” lanjut Hasby.

Sementara itu, M. Riza Damanik, PH.D., IPU Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM RI menjelaskan bahwa mengenai UMKM. ”Ada satu pendekatan baru yang sedang kita dorong hari ini, dimana dalam rangka penguatan UMKM itu diletakkan dalam pendekatan ekosistem jadi tidak sekedar memberi biayanya atau modal usaha, tidak sekedar pelatihan tetapi bagaimana menghidupkan ekosistem. Ekosistem itu artinya hulu hilir, marketnya diperkuat, kualitas produknya diperkuat, akses pembiayaannya dipermudah termasuk dalam langkah leglisasinya atau legalitasnya dan sertifikasinya diperkuat. Nah, ekosistem inilah yang kami siapkan agar UMKM kita itu bisa ada kepastian untuk bisa naik kelas,” tuturnya.

”Prioritas saat ini ada tiga, yang pertama sektor produksi, kedua untuk membangun sentra-sentra UMKM yang prioritas dan ketiga mendorong keterlibatan UMKM-UMKM dalam program prioritas pemerintah diantaranya MBG, pembangunan tiga juta rumah. Dan yang paling penting ekosistem ini diperkuat dengan pendataan,” imbuhnya.

Ketua Umum Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) Afda Rizal Armashita, menambahkan bahwa ”Saya pikir, dukungan pemerintah harus sangat besar sekali karena gini, faktor penentu UMKM atau negara kita ini adalah faktor utama dari UMKM karena dia punya menyumbang PDB yang sangat besar, jadi pemerintah harus hadir untuk memberikan penguatan baik itu bantuan pelatihan, akses modal, akses inovasi serta akses bisa ekspor. Jadi peran pemerintah sangat besar,” ungkap Afda.

Baca Juga :  Anggaran BTT 2025 Kabupaten Tasikmalaya Habis, Cecep Ungkap Penyebab Utamanya!

Untuk meningkatkan UMKM, lanjut Afda yakni meningkatkan inovasi untuk bisa masuk ke pasar internasional dan harus banyak komunitas karena disitu banyak menemukan informasi-informasi yang kita cari dan bisa bertukar informasi.

Kemudian, Tommy Rahaditia ketua Dewan Penasehat Ika Ismei atau Praktisi Ekonomi Trisakti, menuturkan bahwa untuk meningkatkan daya saing. ”Jadi UMKM itu harus memperbaiki dirinya untuk berdaya saing di luar, karena era sekarang adalah era persaingan global kita menghadapi peran proksi. Negara-negara besar saling bersaing untuk menumbuhkan pasar, Indonesia tidak boleh hanya menjadi market pasar dari luar tetapi harus menjadi pemain. Untuk menjadi pemain, mari kita lengkapi diri kita dengan inovasi, teknologi, pengelolaan UMKM yang baik sehingga bisa berdaya saing,” ujarnya.

Kegiatan yang mengusung tema ’UMKM Berdaya: Sinergi Ekonomi dan Ideologi Bangsa’. Turut dihadiri oleh beberapa pelaku UMKM, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.