Pintasan.co, Jakarta – Militer Israel pada Sabtu mengeluarkan perintah evakuasi paksa kepada warga Palestina di wilayah tengah Jalur Gaza, disertai ancaman serangan terhadap sejumlah permukiman di daerah tersebut.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), membagikan peta yang menunjukkan wilayah Gaza Tengah yang dibagi menjadi beberapa zona bernomor, dengan area yang harus dievakuasi ditandai warna merah.

Adraee menyatakan bahwa wilayah yang akan menjadi sasaran termasuk Kota Nuseirat, Al-Zahra, Al-Mughraqa, Al-Nuzha, Al-Bawadi, Al-Basma, Al-Bustan, Badr, Abu Huraira, Al-Rawda, dan Al-Safa.

Mengklaim bahwa wilayah tersebut adalah “zona konflik berbahaya” dan bahwa kelompok bersenjata Palestina masih meluncurkan roket ke Israel, Adraee memerintahkan penduduk untuk segera berpindah ke Al-Mawasi di bagian selatan Gaza, yang disebutnya sebagai “daerah aman”.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah menerapkan strategi pengusiran paksa dengan menggunakan peta yang membagi Jalur Gaza ke dalam beberapa blok untuk memerintahkan perpindahan warga.

Akibat konflik yang terus berlangsung, lebih dari 90 persen dari total 2,3 juta penduduk Gaza telah mengalami pengungsian paksa setidaknya satu kali akibat agresi militer Israel.

Baca Juga :  Hamas Mulai Babak Baru Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel, Optimis Capai Kemajuan