Pintasan,co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, menyatakan pada Sabtu pagi (28 Juni) bahwa jika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, benar-benar berniat menjalin kesepakatan dengan Teheran, maka dia harus menghentikan sikap tidak sopan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

Pernyataan tersebut disampaikan Araghchi melalui unggahan di platform media sosial X. Dalam unggahannya, ia mengkritik keras penggunaan bahasa kasar oleh Trump saat merujuk pada Khamenei.

Menurutnya, jika Trump serius ingin menjalin kesepakatan, maka ia harus menunjukkan rasa hormat dan menghindari menyakiti perasaan jutaan pengikut setia Khamenei.

“Niat baik akan dibalas dengan niat baik, dan rasa hormat akan dibalas dengan rasa hormat,” tulis Araghchi.

Ia juga mengibaratkan ketangguhan rakyat Iran dengan seni pembuatan karpet tradisional mereka—simbol dari kesabaran dan kerja keras yang luar biasa.

Araghchi menegaskan bahwa bangsa Iran menjunjung tinggi harga diri dan kemerdekaannya, serta tidak akan membiarkan pihak mana pun menentukan masa depan mereka.

Sebelumnya, sejak April, Iran dan AS telah mengadakan lima putaran perundingan tidak langsung yang difasilitasi Oman, membahas program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi AS.

Namun, proses ini terhenti bulan ini menyusul serangan udara besar-besaran Israel ke wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran.

Baca Juga :  Iran Serang Fasilitas Intelijen Militer Israel, Bukan Rumah Sakit