Pintasan.co, Jakarta – Pramono Anung, Gubernur Jakarta, mengatakan bahwa generasi muda harus dilibatkan dalam upaya konservasi lingkungan. Dia meminta para siswa di Jakarta secara rutin menanam mangrove dikawasan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) sebagai langkah menjaga ekosistem pesisir Jakarta.
Bahkan, kata dia, nanti pihaknya akan mengevaluasi dan memberi nilai. “Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Lingkungan Hidup agar siswa-siswa rutin menanam mangrove di Pantai Indah Kapuk. Nanti akan kita evaluasi dan nilai,” ujar Pramono Anung saat membuka The 18th Congress PBI and International Conference on Biodiversity and Future Biology (ICo-BioFuB) 2025 di Universitas Nasional, Jakarta dilansir dari detikNews, Selasa (26/8/2025). .
Pramono menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta telah menetapkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) 2025-2029. Dia menegaskan bahwa visi dari rencana ini adalah “Hidup selaras dengan alam menuju kota global, berdaya saing, dan berkelanjutan.”
“Jakarta berkomitmen menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian lingkungan. Rencana induk kehati ini jadi pijakan penting agar transformasi Jakarta ke kota global tidak meninggalkan aspek ekologinya,” ucapnya.
Rencana induk ini berfokus pada beberapa kebijakan, termasuk konservasi in-situ dan ex-situ. Hal itu seperti perlindungan mangrove dan taman keanekaragaman hayati, serta konektivitas ruang terbuka hijau yang menghubungkan hutan kota, taman, dan ruang biru-hijau sebagai habitat satwa. “Konservasi in-situ dan ex-situ, melalui perlindungan mangrove, pembangunan taman kehati, pengelolaan kebun bibit, serta pelestarian flora dan fauna lokal,” tuturnya.
Selain itu, Gubernur Jakarta itu juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak, mulai dari akademisi, komunitas, sektor swasta, NGO, hingga pemerintah pusat. Pramono menilai, sinergi ini merupakan kunci untuk menjaga kelestarian sumber daya alam di Jakarta.
“Kota ini mengelola 49 hutan kota, 949 jalur hijau, 7 kebun bibit, 1.459 taman dan 82 unit Tempat Pemakaman Umum yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau,” imbuh Pramono.
“Biodiversitas bukan hanya isu lingkungan, tapi juga menyangkut kesehatan, ekonomi, dan masa depan manusia. Karena itu, saya mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati di Jakarta,” sambungnya.