Pintasan.co, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Ahmad Fahrur Rozi atau yang akrab disapa Gus Fahrur, menegaskan bahwa PBNU menolak keras rencana kehadiran atlet asal Israel untuk berlaga di Indonesia.

Menurutnya, pemberian izin bagi atlet Israel untuk bertanding bukan hanya berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, tetapi juga bertentangan dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan di dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Fahrur di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

“Izin bagi atlet Israel untuk tampil di Indonesia jelas berpotensi memicu polemik dan mencederai prinsip dasar konstitusi kita. Sejak berdiri, bangsa Indonesia berkomitmen menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi,” ujar Gus Fahrur.

Ia menambahkan, Indonesia hingga kini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga tidak ada alasan maupun keuntungan bagi negara untuk mengizinkan kehadiran atlet dari negara tersebut.

“Kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Jadi, tidak ada dasar, tidak ada manfaat apa pun bagi bangsa Indonesia untuk mengizinkan mereka datang dan bertanding di sini,” tegasnya.

Gus Fahrur juga mengingatkan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam mempertahankan sikap tegas terhadap Israel di ajang internasional.

Salah satunya ketika pada tahun 1958, Indonesia memilih mundur dari babak kualifikasi Piala Dunia karena enggan berhadapan dengan tim Israel.

“Sejarah menunjukkan konsistensi moral bangsa kita. Indonesia pernah mundur dari kualifikasi Piala Dunia 1958 demi memegang teguh prinsip menolak penjajahan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gus Fahrur menilai bahwa penolakan terhadap kehadiran atlet Israel merupakan bentuk nyata solidaritas bangsa Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina yang masih berjuang melawan pendudukan dan agresi Israel.

“Sikap ini adalah wujud kepedulian dan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Selama mereka masih dijajah, Indonesia tidak boleh membuka ruang normalisasi dengan Israel, termasuk dalam bidang olahraga,” jelasnya.

Ia menegaskan, PBNU akan terus berpihak pada rakyat Palestina dan mendukung setiap langkah diplomasi yang mendorong kemerdekaan serta kedaulatan mereka.

“Dari dulu sampai sekarang, sikap PBNU tidak berubah: menolak penjajahan, menolak penindasan, dan menolak segala bentuk normalisasi dengan pihak penjajah,” tutup Gus Fahrur.

Baca Juga :  Menlu Retno Marsudi Tanggapi Pidato Netanyahu: Israel Tidak Serius Dalam Perdamaian