Pintasan.co, Jakarta – Menjelang pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto terus menyoroti program-program andalannya, salah satunya adalah program perumahan massal yang ambisius. Program ini meliputi pembangunan 2 juta rumah di daerah pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan setiap tahunnya, sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis perumahan di Indonesia.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, optimis bahwa program ini akan berjalan lancar meski mendapatkan skeptisisme dari berbagai kalangan. Hashim, yang aktif mempromosikan program ini di kancah internasional, mengungkapkan bahwa beberapa negara telah menunjukkan minat untuk mendukung realisasi program tersebut. Salah satu negara yang telah berkomitmen untuk berinvestasi dalam proyek ini adalah China.

“Dari China sudah ada komitmen untuk membantu. Mereka tertarik karena program ini tidak hanya amal, tetapi juga menawarkan keuntungan bisnis, terutama dalam mendukung rakyat miskin kita,” ujar Hashim dalam keterangannya di Jakarta Selatan pada Sabtu (28/9/2024).

Lebih lanjut, Hashim menjelaskan bahwa di Jakarta, program ini akan dimulai dengan memanfaatkan lahan milik perusahaan daerah, Pasar Jaya. Rencananya, 153 pasar akan dialihfungsikan menjadi kompleks perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kompleks tersebut juga akan menyediakan ruang bagi pelaku usaha kecil dan koperasi untuk beroperasi.

“Ini adalah solusi terpadu, pasar-pasar itu tidak akan hilang, tetapi akan menjadi bagian dari perumahan yang juga menyediakan fasilitas usaha bagi UMKM dan koperasi,” tambah Hashim.

Selain program perumahan, Hashim juga mengungkap rencana untuk menghidupkan kembali Kementerian Perumahan, yang dinilai penting untuk mengatasi backlog perumahan yang mencapai hampir 11 juta keluarga. Ia menyoroti bahwa pemerintah sebelumnya hanya mampu membangun 200 ribu unit rumah per tahun, padahal kebutuhan tahunan mencapai 800 ribu unit.

Baca Juga :  Cek Kesehatan Gratis Mulai Bulan Depan, Ini Daftar Penyakit yang Ditanggung

Hashim juga menggarisbawahi dampak sosial dan kesehatan dari krisis perumahan, termasuk kaitannya dengan masalah stunting. “Stunting bukan hanya akibat kekurangan gizi, tapi juga lingkungan yang tidak sehat, seperti kurangnya akses air bersih dan listrik, serta kondisi rumah yang tidak layak,” jelas Hashim.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di sektor perumahan dan kesehatan.