Pintasan.co – Luas wilayah negara Indonesia adalah 5.193.250 km2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meliputi daratan (pulau dan kepulauan) dan perairan (lautan, selat, dan danau), yang terbentang sepanjang khatulistiwa dari Sabang (Barat) sampai Merauke (Timur) dari Pulau Miangas (Utara) hingga Pulau Rote (Selatan).
Secara geografis, Indonesia diapit dua benua besar, yaitu Benua Asia dan Benua Autralia. Diapit juga dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Secara Geografis batas wilayah negara Indonesia dibagi menjadi empat bagian, yaitu wilayah Indoesia Timur, wilayah Indonesia Barat, wilyah Indonesia Utara, dan wilayah Indonesia Selatan.
Ketimpangan sosial terjadi di wilayah Indonesia barat dan wilayah Indonesia timur. Penyebabnya kebanyakan disebabkan oleh pembangunan yang kurang merata. Ketimpangan sosial adalah sebuah kondisi ketika porsi akses pemanfaatan sumber daya tidak tersebar secara merata. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan peran antar individu atau kelompok masyarakat.
Dampaknya akan menimbulkan jarak dalam pergaulan, perbedaan status sosial, kecemburuan sosial, hingga diskriminasi antar sesama. Salah satu contoh ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia karena luasnya wilayah Indonesia pemerintah mengalami kesulitan dalam memeratan pembangunan.
Wilayah Indonesia Barat meliputi Sumatra, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Madura, Jawa, Bangka Belitung, dan Karimun Jawa. Wilayah Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Penyebab ketimbangan sosial yang terjadi di wilayah Indonesia barat dan wilayah Indonesia timur adalah sebagai berikut :
1. Nihilnya Keterlibatan Pemerintah Daerah
Salah satu penyebab utama ketimpangan sosial adalah kurangnya pemerintah melibatkan masyarakat dalam pembangunan. Jika terdapat pembangunan yang berjalan sukses di wilayah tersebut, masyarakat jarang merasakan secara langsung hasilnya. Karena belum ada skema khusus yang menetapkan bahwa warga berhak memperoleh porsi lebih banyak daripada pusat soal pendapatan daerah.
2. Pendekatan yang Kurang Tepat
Sementara kerterlibatan penduduk masih minim, pemerintah malah gemar melakukan intervensi militer. Sebut saja penempatan pasukan komando papua sejak masa Orde Lama. Berdalih melakukan pengamanan dari gerakan separatis, seiring waktu ternyata cenderung mengancam ketentraman. Lebih jauhnya lagi dapat mengurangi minat investasi ekonomi di wilayah tersebut.
3. Buruknya Birokrasi Indonesia
Salah satu contoh buruknya birokrasi di Indoesia adalah proses mengurus identitas kependudukan yang bebelit-belit. Dan juga proses perizinan usaha yang jauh lebih panjang serta memakan biaya lebih mahal. Belum lagi adanya pungutan liar yang membuat para pelaku usaha gentar memulai usaha.
4. Strategi yang Kurang Efektif
Selama ini belum ada sinergi antar instansi pemerintah, masing-masing masih bekerja sendiri-sendiri. Contoh sektor pariwisata harus membangun sendiri jalur akses menuju lokasi-lokasi potensial. Padahal sudah ada badan pengembangan khusus urusan tersebut. Selain itu, pemerintah tidak menerapkan konsentrassi pembangunan menurut potensi masing-masing wilayah dan perhatian mendalam terhadap pasar. Akhirnya pengembangan dinilai berjalan secara asal -asalan tanpa orientasi yang jelas.
5. Minimnya Produktivitas
Penyebab utama ketimpangan sosial Indonesia timur adalah jumlah barang produksi terbilang rendah untuk ukuran daerah berpopulasi tinggi. Sebenarnya wilayah Indonesia Timur lebih baik dibandingkan wilayah Barat. Dengan rata- rata peningkatan 3,48 % selama kurun waktu 2002 – 2010.
Namun hal itu sebagian besar disebabkan oleh perpindahan tenaga kerja dari kawasan barat ke timur. Seiring laju industri pengolahan sumber daya alam dan pemekaran wilayah. Sementara tenaga kerja setempat belum mumpuni untuk dapat mengembangkan industri di daerahnya sendiri.
Solusi Mengatasi Ketimpangan Sosial
1.Pada tahun 2014, presiden Jokowi meluncurkan gagasan tol laut, yaitu jalur pelayaran bebas hambatan antar pelabuhan di Indonesia. Tujuannya untuk mempermudah persebaran barang produksi ke seluruh wilayah sehingga harganya pun lebih merata. Bagi masyarakat indonesia timur, keberadaan tol laut telah sedikit mengikis ketimpangan sosial.
2.Semakin murah biaya distribusinya dan prosesnya memakna waktu yang lebih singkat. Sehingga dappt mengurangi kelangkaan barang terutama barang pokok.
Apabila semua aspek terpenuhi memungkinkan ketimpangan sosial antara wilayah Indonesia timur dan wilayah Indonesia barat dapat dikurangi. Dengan demikian, menjadikan masyarakat lebih sejahtera dan tingkat kemiskinan menjadi rendah. Serta pembangunan merata untuk wilayah Indonesia timur dan barat.
Penulis : Eliyana Astri P (Content Writer Pintasan.co)