Pintasan.co, JakakrtaMajelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa resmi menolak permohonan cerai talak yang diajukan oleh Andre Taulany terhadap istrinya, Rien Wartia Trigina alias Erin. Keputusan ini disampaikan oleh Humas Pengadilan Agama Tigaraksa, Ummi Azma, pada Selasa, 24 September 2024.

Dalam keterangan persnya, Ummi Azma menjelaskan, “Majelis Hakim menolak permohonan pemohon.” Penolakan ini didasari oleh fakta bahwa perselisihan yang disebutkan oleh Andre tidak dapat dibuktikan secara memadai di pengadilan.

Majelis hakim mengamati bahwa klaim mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus tidak sesuai dengan bukti yang ada. “Majelis Hakim berpendapat bahwa dalil adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus tidak terbukti,” tambah Ummi.

Menurut penilaian hakim, masalah yang dihadapi pasangan ini lebih kepada kurangnya komunikasi, bukan perpecahan yang serius. “Dari hasil pertimbangan, pemohon dan termohon hanya mengalami kurang komunikasi.

Alasan tersebut tidak memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan juncto Pasal 19 huruf F Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 juncto Pasal 119 huruf F Kompilasi Hukum Islam,” jelasnya.

Meskipun permohonan talak cerai ditolak, baik Andre maupun Erin masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding hingga 4 Oktober 2024. Jika tidak ada banding yang diajukan, status pernikahan mereka sebagai suami istri akan tetap sah secara hukum.

“Keputusan ini belum berkekuatan hukum tetap. Jika tidak ada banding hingga 4 Oktober 2024, mereka masih sah sebagai pasangan suami istri,” pungkas Ummi.

Sebagai informasi, Andre Taulany dan Rien Wartia Trigina telah menikah sejak 17 Desember 2005 dan dikaruniai tiga anak. Andre mengajukan permohonan cerai talak pada 4 April 2024, yang menunjukkan bahwa permasalahan dalam rumah tangga mereka telah berlangsung cukup lama.

Baca Juga :  Roti Gembong Gedhe, Pilihan Oleh-Oleh Selain Bakpia dari Yogyakarta

Keputusan ini membuka peluang bagi Andre dan Erin untuk merenungkan kembali hubungan mereka. Di tengah penolakan cerai, ada harapan untuk memperbaiki komunikasi dan hubungan di antara mereka.

Semoga keputusan ini menjadi momentum bagi keduanya untuk mencari solusi yang lebih baik dan menjaga keutuhan keluarga demi anak-anak mereka.