Pintasan.co, Semarang – Dugderan telah menjadi tradisi masyarakat Kota Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Prosesi Dugderan dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu Balai Kota Semarang, Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), dan Masjid Agung Jawa Tengah.

Sekretaris Bidang Ketakmiran Masjid Agung Semarang, MS Muhaimin, menyatakan bahwa Dugderan merupakan sebuah kegiatan yang mengulang atau merekonstruksi budaya yang terjadi pada tahun 1881.

Pada saat itu, penetapan awal Ramadan dilakukan berdasarkan rukyah di mana teknologi belum ada. Tumenggung Aryo Purboningrat, Bupati Semarang pada waktu itu, mengambil inisiatif untuk mengirimkan utusan khusus guna melakukan rukyah pada 29 Sa’ban.

Hasil dari rukyah tersebut kemudian disampaikan kepada para kyai di Masjid Agung Semarang, yang pada masa itu masih dikenal dengan nama Masjid Besar Semarang.

“Mereka kumpul mendengarkan hasil rukyah dari petugas khusus kadipaten Semarang. Ketika rukyah kelihatan, masuk ke puasa,” terang Muhaimin. 

Jika hasil rukyah mengonfirmasi bahwa esok adalah awal bulan suci Ramadan, maka beduk yang berbunyi dug-dug-dug akan dipukul di Masjid Agung Semarang.

Sementara itu, di Kadipaten yang dahulu terletak di Kanjengan, meriam akan ditembakkan dengan bunyi der-der-der.

“Dulu, Kadipaten Semarang berada di Kanjengan. Makanya, dinamakan Kanjengan karena tempatnya kanjeng bupati. Di Kadipaten dibunyikan meriam yang berbunyi der-der-der. Jadi akronim bernama dugderan,” jelasnya. 

Muhaimin menyebutkan bahwa suara beduk dan meriam tersebut digunakan untuk mengundang masyarakat berkumpul di Alun-Alun. Momen ini pun sudah sangat dinantikan oleh warga sejak tanggal 28 Sa’ban.

Banyaknya masyakat yang berkumpul memunculkan pasar malam yang dulu bernama magengan.

“Sekarang disebut pasar malam dugderan. Dulu pasar mulainya tanggal 28, 29, 30 Sa’ban. Sekarang, dimajukan 10 hari sebelum Ramadan,” tambahnya. 

Dia mengatakan, budaya ini menjadi kearifan lokal yang dipertahankan dan dilestarikan.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem Landa Jawa Tengah, 39 Kejadian Bencana Terjadi dalam Sepekan