Pintasan.co, Medan – Pada tanggal 25 Oktober 1965, Kampung Kolam, yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, menjadi saksi bisu dari peristiwa tragis yang melibatkan penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam konteks ini, Adlin Prawiranegara, seorang kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), memainkan peran penting dalam melawan PKI yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
Setelah terjadinya peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965 di Jakarta, pemerintah mengeluarkan tindakan tegas terhadap anggota dan simpatisan PKI di seluruh Indonesia.
Kampung Kolam, yang sebelumnya dikenal sebagai basis dukungan PKI, menjadi target operasi pembersihan.
Dalam upaya tersebut, kelompok Pemuda Pancasila dan HMI melakukan serangan terorganisir untuk menumpas pengaruh PKI di desa tersebut.
Adlin Prawiranegara dan Muhammad Jacop merupakan dua tokoh yang vokal dalam gerakan ini. Namun, pada hari penyerangan, mereka diculik oleh kader PKI dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Jenazah mereka kemudian ditemukan di parit Kobah di Dusun Sukmo.
Kejadian ini menandai tragedi kelam bagi warga Kampung Kolam dan menjadi bagian dari sejarah panjang konflik politik Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa mereka, Tugu Amanat Perjuangan Rakyat (Ampera) didirikan di lokasi penemuan jenazah mereka. Tugu setinggi enam meter ini kini berdiri kokoh di tengah ladang jambu kelutuk, dengan tulisan yang mengenang kedua pahlawan yang gugur dalam penumpasan PKI.

Sejarawan M. Azis Rizky Lubis menjelaskan bahwa operasi ganyang PKI semakin menguat setelah tragedi Lubang Buaya. Wilayah-wilayah yang dicurigai sebagai basis PKI, termasuk Kampung Kolam, menjadi target utama.
Banyak warga desa yang tanpa sadar terlibat dengan PKI melalui program-program sosial yang disamarkan.
Hingga saat ini, peristiwa tersebut masih menyisakan trauma bagi masyarakat setempat. Setiap tahun pada malam 30 September, warga Kampung Kolam mengadakan upacara penghormatan dan tabur bunga di Tugu Ampera sebagai pengingat akan sejarah kelam yang pernah terjadi
Dengan mengenang perjuangan Adlin Prawiranegara dan Mohammad Jacop, masyarakat berharap agar generasi mendatang dapat belajar dari sejarah dan menjaga persatuan serta keutuhan bangsa.
Nama: [Efendi Sembiring]
Email: [efendy0208@gmail.com]
Telepon: [0853-6122-3957]