Pintasan.co, Jakarta – Ketua Parlemen Duma Rusia, Vyacheslav Volodin, menuduh NATO terlibat langsung dalam konflik di Ukraina.

Tuduhan ini muncul di tengah ketegangan antara Moskow dan NATO yang semakin meningkat karena dukungan aliansi tersebut terhadap Kyiv.

Dalam sebuah unggahan di Telegram yang dilaporkan oleh Channel News Asia (CNA), Volodin menuding aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat itu memberikan bantuan kepada Ukraina dalam menentukan kota-kota Rusia yang akan dijadikan sasaran serangan.

“AS, Jerman, Inggris, dan Prancis sedang membahas kemungkinan serangan (oleh Ukraina) menggunakan senjata jarak jauh di wilayah negara kita. Ini tidak lain adalah upaya untuk menyamarkan dan menyembunyikan partisipasi langsung mereka dalam aksi militer,” tulis Volodin di saluran Telegram resminya.

“Faktanya, AS dan sekutunya sebenarnya berusaha memberi diri mereka izin untuk melakukan tindakan agresi dengan rudal terhadap Rusia,” udah naik.

Volodin kemudian menekankan keterlibatan penasihat dan instruktur NATO di Ukraina, yang menurutnya kini diperkuat dengan kehadiran tentara bayaran. Ia juga menyoroti bahwa seluruh unit militer di Ukraina telah dilengkapi dengan persenjataan yang disuplai oleh NATO.

“Mereka (personel NATO) menentukan kota mana di negara kita yang akan diserang, mengoordinasikan tindakan militer, dan memberi perintah. NATO telah menjadi peserta dalam tindakan militer di Ukraina. Mereka mengobarkan perang terhadap negara kita,” tambahnya.

Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah timur Ukraina, Donbass, pada 24 Februari 2024, dengan dalih melindungi etnis Rusia yang mayoritas menghuni daerah tersebut dari diskriminasi rezim Kyiv dan menghalangi niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO, aliansi pertahanan Barat.

Namun, Ukraina telah melakukan langkah mengejutkan dalam konfliknya dengan Rusia. Sejak pekan lalu, pasukan Kyiv berhasil menembus wilayah Rusia sejauh tujuh mil dan merebut 28 kota serta desa di kawasan Kursk.

Baca Juga :  Hadir dalam Orientasi Wartawan, Pjs Bupati Pekalongan Menekankan Pentingnya Profesionalisme

NATO hingga kini terus memberikan bantuan senjata kepada Ukraina, dan baru-baru ini, Kyiv meminta persetujuan dari aliansi Barat tersebut untuk menggunakan senjata tersebut dalam serangan di wilayah Rusia.