Pintasan.co, Luwu Timur – Lembaga Survei LSI Denny JA mengungkapkan hasil survei terbaru terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Luwu Timur yang dilakukan antara 2 hingga 10 September 2024 dengan melibatkan 440 responden. Peneliti LSI, Fajar Moestar, mencatat bahwa Budiman, selaku petahana, memiliki nilai elektoral sebesar 27,5% dan dikenal oleh 98,5% masyarakat.
“Jadi datanya itu, Budiman diangka 27,5 persen,” tegas Fajar
Meskipun demikian, publik menilai kepemimpinan Budiman kurang berhasil dibandingkan dengan pendahulunya, Almarhum Thariq Husler, yang menunjukkan bahwa Budiman-Akbar terancam tumbang dalam persaingan ini.
Sementara itu, pasangan calon Irwan Bachri Syam dan Puspawati Husler (Ibas-Puspa) menunjukkan tren elektabilitas yang mengesankan dengan angka 44,9%, jauh di atas Budiman-Akbar yang hanya meraih 39,2% sedangkan elektabilitas Isrullah Achmad-Usman Sadik terpaut sangat jauh yaitu hanya 3%.
Dalam survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling dan margin of error ± 4,8%, terungkap bahwa 12,9% responden belum menentukan pilihan. Dalam analisisnya, Fajar dari LSI Denny JA menekankan bahwa meskipun Ibas-Puspa berada di posisi teratas, situasi politik yang dinamis dapat memengaruhi hasil akhir. Ia menilai angka undecided voter yang relatif rendah menunjukkan stabilitas dukungan bagi pasangan Ibas-Puspa
“Jadi pasangan Ibas-Puspa ini unggul dibanding 2 kandidat lainnya. Sementara undecided voternya di angka 12%. Angka ini cukup rendah, jika tidak terjadi apa-apa hasilnya tidak akan jauh beda, itu hasil survei kita,” ujar Peneliti LSI Denny JA, Fajar Moestar.
Lebih lanjut, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai Budiman lemah, dengan 51% menganggapnya tidak cukup kuat. Meskipun dikenal luas, akseptabilitas Budiman tidak sebanding dengan popularitasnya, Sementara itu, penantang seperti Ibas semakin diminati oleh publik. Fenomena ini menunjukkan bahwa posisi Budiman-Akbar semakin terancam, sementara popularitas Ibas-Puspa terus meroket.