Pintasan.coMenuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban penting dalam ajaran Islam. Kewajiban ini tidak hanya ditujukan kepada kelompok tertentu, tetapi berlaku untuk setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Ilmu dalam Islam mencakup ilmu agama maupun ilmu duniawi yang membawa manfaat bagi kehidupan. Islam mengajarkan bahwa ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan dan kunci menuju kebahagiaan di dunia serta keselamatan di akhirat.

1. Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berulang kali menekankan pentingnya ilmu dan pengetahuan. Firman Allah dalam Surah Al-Mujadalah ayat 11 menyatakan:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadalah: 11)

Ayat ini menunjukkan keutamaan orang yang memiliki ilmu di sisi Allah, dan bagaimana ilmu memberikan kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat.

Selain itu, dalam banyak hadis, Rasulullah SAW menegaskan kewajiban dan pentingnya menuntut ilmu. Salah satu hadis yang paling dikenal adalah sabda Nabi Muhammad SAW:

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menjelaskan dengan tegas bahwa setiap Muslim tanpa kecuali diwajibkan untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu yang berkaitan dengan kehidupan dunia.

2. Ilmu sebagai Jalan Menuju Ketakwaan

Islam mengajarkan bahwa ilmu bukan hanya sekedar pengetahuan yang diperoleh untuk kepentingan duniawi, tetapi juga merupakan sarana untuk mencapai ketakwaan. Seorang Muslim yang berilmu akan lebih memahami hakikat penciptaan dan kebesaran Allah, sehingga ia akan lebih mudah tunduk dan patuh kepada-Nya.

Dalam Surah Al-Fatir ayat 28, Allah berfirman:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.” (QS. Al-Fatir: 28)

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu sejati adalah ilmu yang membawa seseorang pada rasa takut dan cinta kepada Allah. Ulama, sebagai orang-orang yang mendalami ilmu agama, memahami secara mendalam kebesaran Allah, sehingga mereka lebih bertakwa dan lebih menjaga hubungan mereka dengan Sang Pencipta.

3. Ilmu sebagai Landasan Kemajuan Peradaban

Selain sebagai jalan menuju ketakwaan, ilmu juga menjadi landasan bagi kemajuan peradaban. Pada masa keemasan Islam, umat Muslim menjadi pemimpin dalam bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu duniawi seperti matematika, astronomi, kedokteran, filsafat, dan seni. Para ilmuwan Muslim seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Al-Farabi, dan Al-Biruni berkontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang masih relevan hingga saat ini.

Dalam ajaran Islam, menuntut ilmu tidak hanya sebatas pada ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan manusia secara keseluruhan. Sebuah hadis lain dari Rasulullah SAW menyebutkan:

“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Hadis ini memberikan motivasi bagi umat Muslim untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan, karena menuntut ilmu adalah bagian dari jalan menuju ridha Allah dan kebahagiaan abadi di surga.

4. Kewajiban Menuntut Ilmu Bagi Laki-laki dan Perempuan

Salah satu hal yang menarik dalam Islam adalah bahwa kewajiban menuntut ilmu tidak dibatasi hanya pada laki-laki. Islam memandang bahwa perempuan juga memiliki kewajiban yang sama dalam mencari ilmu. Pada zaman Rasulullah, banyak perempuan yang menjadi ahli dalam berbagai bidang ilmu, seperti Aisyah RA, istri Rasulullah, yang dikenal sebagai salah satu ahli hadis dan tafsir Al-Qur’an.

Baca Juga :  Anjuran Makan Kurma untuk Takjil dan Dasar Hukumnya dalam Islam

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang mempunyai anak perempuan, lalu ia didik dengan baik, maka anak itu akan menjadi hijab baginya dari api neraka.” (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa mendidik anak perempuan dengan baik, termasuk dalam hal ilmu pengetahuan, adalah bagian dari kewajiban seorang Muslim dan dapat menjadi sarana keselamatan di akhirat.

5. Jenis-Jenis Ilmu yang Harus Dituntut

Dalam Islam, ilmu dibagi menjadi dua kategori besar: ilmu fardhu ‘ain dan ilmu fardhu kifayah.

  • Ilmu Fardhu ‘Ain: Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap individu Muslim. Ilmu ini mencakup ilmu agama yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, seperti cara shalat, puasa, zakat, dan haji. Selain itu, ilmu tentang akhlak dan tauhid juga masuk dalam kategori ini, karena merupakan dasar-dasar yang harus dimiliki setiap Muslim dalam beriman kepada Allah dan berinteraksi dengan sesama manusia.
  • Ilmu Fardhu Kifayah: Ilmu yang wajib dipelajari oleh sebagian umat Islam untuk kemaslahatan bersama. Ilmu ini mencakup ilmu-ilmu duniawi seperti kedokteran, ilmu teknik, pertanian, dan ekonomi. Jika sebagian umat Islam sudah mempelajarinya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya. Namun, jika tidak ada yang mempelajarinya, maka seluruh umat akan berdosa.

6. Adab Menuntut Ilmu dalam Islam

Menuntut ilmu dalam Islam tidak hanya soal belajar dan menguasai pengetahuan, tetapi juga mengenai adab atau etika yang harus dijaga. Beberapa adab penting dalam menuntut ilmu meliputi:

  1. Niat yang Ikhlas: Menuntut ilmu harus dilakukan dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah. Ilmu yang dicari dengan niat untuk kemuliaan dunia, seperti mendapatkan pujian atau kekuasaan, tidak akan memberikan keberkahan.
  2. Menghormati Guru: Salah satu adab penting dalam menuntut ilmu adalah menghormati guru yang mengajarkan ilmu tersebut. Menghargai dan menghormati guru adalah bagian dari kunci keberhasilan dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat.
  1. Mengamalkan Ilmu: Ilmu yang diperoleh harus diamalkan. Islam sangat menekankan bahwa ilmu tanpa amal adalah sia-sia. Sebagaimana Rasulullah bersabda: “Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah.”
  1. Bersabar dalam Menuntut Ilmu: Menuntut ilmu memerlukan kesabaran dan usaha yang sungguh-sungguh. Proses belajar adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dedikasi dan ketekunan.

7. Dampak Menuntut Ilmu bagi Kehidupan Individu dan Masyarakat

Menuntut ilmu memiliki dampak yang besar bagi individu dan masyarakat. Secara individu, ilmu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan agama, sehingga seseorang dapat menjalani kehidupan dengan lebih bijak dan penuh hikmah. Orang yang berilmu juga lebih mudah dalam menyelesaikan masalah, baik yang berkaitan dengan kehidupan dunia maupun akhirat.

Bagi masyarakat, keberadaan orang-orang yang berilmu akan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Mereka menjadi pemimpin, guru, dan inovator yang membawa kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan yang berkembang akan mendorong terciptanya masyarakat yang adil, sejahtera, dan penuh kedamaian.

Kewajiban menuntut ilmu dalam Islam adalah salah satu fondasi utama dalam membangun peradaban yang berlandaskan pada ajaran agama dan kebaikan duniawi. Menuntut ilmu adalah perintah Allah dan Rasul-Nya yang harus dijalankan oleh setiap Muslim tanpa terkecuali. Ilmu yang diperoleh dengan niat yang ikhlas dan disertai dengan adab yang baik akan membawa keberkahan dan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”