Pintasan.co, Maros – Pemerintah Kabupaten Maros, bersama dengan aparat TNI dan Polri, bertindak cepat untuk mengatasi dampak banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa malam (11/2).

Berbagai posko pengungsian telah didirikan di beberapa lokasi guna menampung warga yang terdampak.

“Kami telah menginstruksikan seluruh aparat untuk terlibat dalam proses evakuasi.” jelas Bupati Maros, AS Chaidir Syam.

Alhamdulillah, TNI dan kepolisian ikut membantu. Posko pengungsian mulai dibuka semalam di beberapa tempat yang aman dan layak.

Salah satu posko pengungsian terletak di Masjid Al-Markaz, yang kini menampung sekitar 200 orang.

Selain itu, sejumlah kantor pemerintahan seperti kantor camat, Koramil, dan Polsek juga digunakan untuk menampung warga yang terdampak banjir.

Chaidir juga menambahkan bahwa pemerintah bersama masyarakat serta Dinas Sosial telah menyiapkan dapur umum di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.

“Alhamdulillah, masyarakat juga ikut berpartisipasi dengan menyediakan dapur umum. Dinas Sosial akan mendistribusikan logistik ke tempat-tempat tersebut,” ujarnya.

Meskipun ada beberapa kendala dalam distribusi bantuan akibat jalan utama yang terendam banjir dan kemacetan di jalur Maros-Makassar, Chaidir menyatakan bahwa pihaknya terus berusaha mengatasi masalah tersebut agar bantuan bisa segera sampai ke lokasi-lokasi pengungsian.

Walaupun sebagian besar kegiatan perkantoran diliburkan sementara, layanan kesehatan tetap berjalan.

Puskesmas dan rumah sakit tetap buka dengan tenaga medis yang siap siaga.

“Jika ada warga yang sakit, BPBD akan mengevakuasi mereka menggunakan perahu karet ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, tenaga medis juga disiagakan di beberapa posko pengungsian untuk memberikan perawatan jika ada laporan warga yang membutuhkan.

Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi dampak banjir, memastikan keselamatan warga, serta mendistribusikan bantuan ke daerah-daerah yang terdampak.

Baca Juga :  Akses Jalan Masyarakat Dukuh Karangturi Kudus Masih Terputus Setelah Banjir Selama 10 Hari