Pintasan.co, JakartaPramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, menekankan bagaimana Benyamin Sueb, seniman legendaris, memiliki peran penting dalam mempopulerkan Ondel-ondel, simbol budaya Betawi yang kini telah menjadi legenda.

Lagu “Ondel-ondel” yang dipopulerkan Benyamin Sueb di tahun 1971 adalah alasan mengapa Ondel-ondel semakin dikenal luas, kata Pramono.

Lagu yang berirama gambang kromong ini memopulerkan Ondel-ondel sebagai kesenian khas Betawi, yang kini tidak terpisahkan dari identitas ibu kota. “Bahkan secara khusus saya mempelajari, pasti di ruangan ini juga tidak banyak yang tahu bahwa lagu Ondel-ondel itu pertama kali dikenalkan oleh Bang Benyamin tahun 1971,” ujar Pramono dilansir dari CNN Indonesia pada peluncuran penghargaan Benyamin S Award, Selasa (3/6/2025).

Bahkan, kata dia, sejak lagu tersebut populer, Ondel-ondel juga semakin dikenal secara menyeluruh di kalangan masyarakat.

“Pada waktu itu mulailah orang mengenal tentang Ondel-ondel secara menyeluruh,” ucapnya.

Pramono juga menyatakan bahwa ia baru tahu satu hal menarik tentang Ondel-ondel yakni mereka selalu muncul berpasangan sebagai Kobar dan Borak, melambangkan laki-laki dan perempuan

“Satu baju merah, satu baju kuning atau putih. Yang merah simbol keberanian, yang putih menjaga harmonisasi,” tuturnya.

Gubernur Jakarta itu pun mengarakan bahwa sejarah Ondel-ondel sudah tercatat sejak abad ke-16. Saat itu, Ondel-ondel dipercaya sebagai simbol perlindungan masyarakat Betawi. “Apabila ada yang mengganggu maka ada Ondel-ondel,” ujarnya.

Dalam acara itu, Pramono juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada keluarga Benyamin Sueb karena telah mengizinkan nama sang legenda dipakai dalam penghargaan ini.

“Bapak Ibu saudara-saudara sekalian, sekali lagi saya atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada Bang Biem, Bang Pandawa, bahwa kami diizinkan untuk menggunakan nama Benyamin Sueb ini,” imbuh Pramono.

Benyamin S Award dirancang sebagai bentuk apresiasi kepada kelurahan dan kecamatan berprestasi di Jakarta, sekaligus menjadi bagian dari strategi Pemerintah Provinsi DKI menjadikan Jakarta kota global.

Baca Juga :  Kecewa! Pramono Kecam Tindakan Satpol PP Bongkar Paksa Tenda Demonstran di DPR

Marulina Dewi, Kepala Biro Kerja Sama Daerah (KSD) Setda Pemprov DKI, mengatakan bahwa Benyamin S Award diikuti oleh 267 kelurahan yang telah terdata dan dipetakan menjadi Kelurahan Bebas Sampah, Kelurahan Bebas Kumuh, Kelurahan Hijau, dan Kelurahan Sejahtera.