Pintasan.co, Luwu Timur – Suasana penuh antusiasme menyelimuti Sungai Malili, Kecamatan Malili, saat perhelatan lomba perahu tradisional “Bala-Bala” mencapai puncaknya pada hari penutupan, Senin, 9 Juni 2025.

Perlombaan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Luwu Timur.

Ribuan warga memadati tepian sungai untuk menyaksikan lomba yang diikuti peserta dari berbagai penjuru Luwu Timur dan beberapa wilayah luar kabupaten di Sulawesi Selatan.

Sorak sorai penonton menciptakan atmosfer semarak di sepanjang aliran sungai yang menjadi arena balap perahu tradisional tersebut.

Menurut laporan kutipnusantara.com (9/6/2025), sebanyak enam tim berhasil menorehkan prestasi dan menjadi juara dalam ajang ini.

Tim Coslet 3 keluar sebagai juara pertama, disusul oleh Sejahtera 1 di posisi kedua, dan Decolan 3 di tempat ketiga. Sementara itu, Toko Optik, Decolan 1, serta Ibas Puspa masing-masing menduduki posisi keempat hingga keenam.

Penutupan lomba turut dihadiri Bupati Luwu Timur, Ir. H. Irwan Bahri Syam, yang secara langsung menyerahkan hadiah kepada para pemenang.

Ia hadir bersama sejumlah tokoh penting, termasuk Wakapolres Luwu Timur Kompol Hajriadi, Asisten II Masdin, Kadis Pariwisata dan Olahraga Andi Tabacina, serta Ketua Umum Garda Lutim Taufik.

Dalam sambutannya, Bupati Irwan mengapresiasi panitia, terutama Garda Lutim, yang dinilai berhasil menyelenggarakan kegiatan dengan lancar selama tiga hari berturut-turut.

Ia juga mengungkapkan rencananya untuk menjadikan lomba perahu Bala-Bala sebagai agenda tahunan daerah.

“Insya Allah tahun depan kegiatan ini masuk kalender resmi event daerah. Ini adalah hiburan rakyat yang harus kita lestarikan,” ujarnya seperti dikutip dari kutipnusantara.com (96/2025).

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan harapannya agar di tahun-tahun mendatang, pelaksanaan lomba semakin inklusif dengan partisipasi peserta yang lebih banyak.

Baca Juga :  PKB Menggelar Refleksi Imlek, Cak Imin Mengenang Jasa Gus Dur

Ia bahkan menyebut bahwa wilayah Timampu dan Wotu akan dipertimbangkan sebagai tuan rumah lomba berikutnya.

Tak sekadar kompetisi adu cepat di air, lomba Bala-Bala juga dianggap sebagai ajang mempererat silaturahmi antarwarga dan upaya melestarikan warisan budaya lokal.

Masyarakat pun menyambut positif kegiatan ini yang dianggap mampu menyatukan berbagai elemen dalam suasana penuh kebersamaan dan sportivitas.