Pintasan.co, Yogyakarta – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DIY mengingatkan para pendaki untuk menunda rencana mendaki ke puncak Gunung Merapi.
Hal ini dikarenakan gunung dengan ketinggian 2.930 meter di atas permukaan laut tersebut masih berada pada status siaga (level III) yang telah berlaku selama beberapa tahun terakhir.
“Imbauan dari Basarnas untuk teman-teman pendaki yang ingin mendaki ke puncak Merapi untuk mengurungkan niatnya dan mematuhi aturan,” ujar Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto, Senin (16/6/2025).
Dia menyebut, dengan status Gunung Merapi yang masih berstatus siaga (level III), maka semua jalur pendakian menuju puncak Merapi sudah ditutup sejak lama.
“Kan ini jalur pendakian masih ditutup semua karena merapi berstatus siaga level III. Mohon untuk semua mematuhi aturan yang sudah dikeluarkan oleh pihak terkait,” tambahnya.
Status siaga (level III) pada gunung berapi menandakan adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan, baik yang terpantau secara visual maupun melalui alat pemantau.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa gunung berapi berpotensi mengalami erupsi atau berada dalam fase yang mendekati letusan besar.
“Aktivitas siaga level III ini memang cukup rawan dan tak bisa didaki, makanya semua jalur ditutup. Kalau dibuka tiba-tiba erupsi ya kan bisa berbahaya. Maka kami himbau teman-teman pendaki untuk mengikuti aturan,” lanjut Pipit.
Sebelumnya, beredar luas di media sosial sebuah cuplikan video yang memperlihatkan seorang pendaki nekat mencapai puncak Gunung Merapi.
Video tersebut memicu berbagai reaksi dari warganet karena dianggap membahayakan keselamatan, mengingat Gunung Merapi merupakan gunung berapi yang sangat aktif.
Dalam rekaman itu, pendaki yang mengenakan jaket merah dengan aksen hitam tampak tenang berada di dekat kawah yang masih mengeluarkan asap.
“Kondisi puncak Merapi sekarang seperti ini Bro. Ini kawahnya nggak kelihatan karena apa ya, kayak gini ya,” ujar seorang pendaki dalam video tersebut.