Pintasan.co, Luwu Timur – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfo-SP), bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Timur, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Statistik Sektoral Tahun 2025.
Kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama antarorganisasi perangkat daerah (OPD) guna meningkatkan kualitas tata kelola data daerah. Acara berlangsung di Aula Bapelitbangda.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Kominfo-SP, Muhammad Safaat DP, mewakili Bupati Luwu Timur.
Dalam sambutannya, Safaat menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem data yang solid, akurat, dan mudah diakses.
“Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menyatukan persepsi seluruh OPD mengenai pentingnya penyelenggaraan statistik sektoral yang berkualitas dan terstandar,” ujar Safaat seperti dikutip dari chaneltipikor.com (26/6/2025).
Ia menambahkan bahwa setiap perangkat daerah perlu berperan aktif dalam proses pengumpulan, pengelolaan, analisis, hingga diseminasi data.
Menurutnya, kolaborasi bukan sekadar jargon, melainkan kebutuhan riil demi terbangunnya ekosistem data yang terintegrasi antarinstansi.
“Data yang dikelola satu OPD menjadi input penting bagi OPD lainnya. Karena itu, standar dan keandalan data menjadi tanggung jawab bersama,” imbuhnya, sebagaimana dilansir chaneltipikor.com (26/6/2025).
Safaat juga berharap forum ini dapat menghasilkan kesepahaman bersama terkait mekanisme kolaborasi dan sistem kerja yang lebih efektif, sehingga hasil akhir berupa data sektoral dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan yang tepat dan berbasis bukti.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Luwu Timur, Muh Husri Hatta, dalam paparannya menyoroti pentingnya penyeragaman konsep dan definisi data antarinstansi.
“Seringkali perbedaan struktur dan konsep data memunculkan ketidaksesuaian dalam hasil analisis. Oleh karena itu, penyeragaman sangat diperlukan agar tidak terjadi perbedaan antara data BPS dengan data dari OPD,” jelas Husri, sebagaimana dilansir chaneltipikor.com (26/6/2025).
Ia menekankan bahwa pembinaan statistik sektoral merupakan bentuk komitmen BPS dalam memastikan tersedianya data yang valid, terstruktur, dan dapat digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan daerah.
Bahkan saat ini, BPS Luwu Timur juga tengah mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Administrator (PKA) sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola statistik sektoral.
Salah satu inovasi yang telah terbangun dari sinergi ini adalah pengembangan dasbor data sektoral “Pande Lutik”, hasil kolaborasi BPS dengan Dinas Kominfo-SP.
Platform ini menjadi sarana integrasi data lintas sektor yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh OPD.
Husri mengajak seluruh perangkat daerah untuk terus mendukung upaya peningkatan kualitas data statistik sektoral, apalagi menjelang evaluasi Pembinaan Statistik Sektoral (PSS) yang rutin dilakukan oleh pemerintah pusat setiap tahun.
“Mari kita jaga semangat kolaborasi ini agar berdampak nyata terhadap tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik berbasis data di Luwu Timur,” tandasnya, sebagaimana dilansir chaneltipikor.com (26/6/2025).
FGD kali ini juga diisi dengan presentasi materi oleh tim dari BPS, dilanjutkan dengan diskusi aktif antar peserta.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari berbagai OPD termasuk Bapelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Disdukcapil, Satpol PP, Dinas Pertanian, Damkar, RSUD I Lagaligo, dan banyak lainnya.