Pintasan.co, Yogyakarta Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Yogyakarta kembali dilaksanakan pada Minggu pagi (28/9/2025). Kali ini, bantuan menyasar dua rumah warga di wilayah Kelurahan Ngampilan dan Panembahan.

Program RTLH merupakan gagasan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo bersama Wakil Wali Kota Wawan Harmawan. Sejak awal, program ini dijalankan tanpa menggunakan anggaran APBD, melainkan melalui gotong royong, dana CSR, hingga swadaya masyarakat.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, menegaskan bahwa perbaikan RTLH adalah bentuk kepedulian bersama.

“Seperti pesan yang disampaikan Wali Kota, rumah layak huni serta lingkungan bersih dan sehat adalah suatu kebutuhan dasar warga yang bersama-sama kita upayakan terpenuhi. Seperti hari ini ada dua titik RTLH warga Kota Yogyakarta yang diperbaiki, supaya lebih layak, aman dan sehat untuk ditinggali,” ujarnya.

Dua titik rumah yang diperbaiki adalah milik Prasetyo Suryo Kusuma di Kampung Serangan Ngampilan dan rumah milik Dian Prabandari di Kampung Gamelan Panembahan. Perbaikan ini mendapat dukungan berbagai pihak, mulai dari Baznas Kota Yogyakarta yang menyalurkan Rp40 juta untuk masing-masing titik, CSR dari Anisku berupa 30 sak semen, hingga swadaya pegawai di lingkup Pemkot Yogyakarta seperti Setwan DPRD Rp1 juta, RS Pratama Rp5 juta, Dinas Kesehatan Rp2 juta, dan Satpol PP Rp1 juta. Tambahan 20 sak semen juga diberikan oleh Wali Kota Yogyakarta bersama Ketua DPRD Kota.

“Alhamdulillah untuk dua titik bisa mendapat dukungan dana perbaikan dari berbagai pihak, mulai dari Baznas, dari perusahaan Anisku, juga swadaya dari pegawai perangkat daerah di Pemkot, ditambah juga swadaya gotong royong dari warga masyarakat sekitar dalam proses perbaikannya nanti. Kami sampaikan terima kasih apresiasi, karena telah mendukung program ini,” imbuh Yunianto.

Bagi Prasetyo, bantuan ini membawa dampak besar bagi keluarganya. Atap rumah yang ditempati bersama istri, dua anak, dan orang tuanya sudah beberapa bulan mengalami kebocoran.

“Alhamdulillah dua minggu sebelumnya kami dikabari kalau mau dibantu untuk perbaikan atap rumah, apalagi ini sudah mulai musim hujan, InsyaAllah setelah ini sudah lebih nyaman, tidak ada lagi genangan air, dan bisa lebih sehat untuk anak-anak yang juga masih usia sekolah SD dan TK,” ceritanya.

Sementara itu, Dian Prabandari, seorang lansia yang tinggal seorang diri, juga bersyukur atas bantuan tersebut.

“Kadang anak sama cucu juga ke sini, kalau ini diperbaiki kan ya nanti jadi lebih baik kondisinya, bagian atap sama kusen ini bisa diganti yang lebih kokoh, terima kasih atas bantuannya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Impor LPG-BBM dari AS Naik, RI Targetkan Keseimbangan Perdagangan