Pintasan.co, Yogyakarta – Alun-alun Utara, juga dikenal sebagai Alun-alun Lor, adalah landmark yang terhubung dengan Keraton Yogyakarta.

Sesuai namanya, lokasi Alun-alun Utara berada di sebelah utara atau sisi depan dari Keraton Yogyakarta.

Lokasi Alun-alun Utara juga dekat incaran wisatawan yaitu Titik Nol Kilometer, Benteng Vredeburg dan Malioboro.

Alun-alun Utara Yogyakarta berukuran 150 x 150 meter persegi dan memiliki dua pohon beringin kurung di tengahnya.

Selain itu, ada pohon beringin di sisi utara dan selatan Alun-alun Utara Yogyakarta.

Alun-alun Utara Yogyakarta pada masa lalu memiliki 64 pohon beringin, yang melambangkan usia Nabi Muhammad SAW dalam perhitungan Jawa ketika beliau meninggal.

Sebagai bagian dari wilayah keraton, Alun-alun Utara juga menjadi sebuah wilayah sakral dimana tidak sembarang orang diperkenankan untuk memasukinya.

Untuk memasuki Alun-alun Utara Yogyakarta, seseorang harus memperhatikan aturan yang harus dipatuhi.

Aturan yang termasuk adalah tidak boleh menggunakan kendaraan, mengenakan alas kaki (sepatu atau sandal), bertongkat, dan mengembangkan payung.

Ini dilakukan untuk menghormati Sri Sultan Hamengkubuwono, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Tanah lapang ini dulunya menjadi tempat para prajurit berlatih untuk menunjukkan kehebatan di hadapan sultan dan para pembesar kerajaan dari Siti Hinggil.

Seiring berjalannya waktu, Alun-alun Utara Yogyakarta yang awalnya disakralkan, akhirnya menjadi tempat publik yang dapat digunakan oleh semua orang.

Alun-alun utara Yogyakarta sering digunakan sebagai tempat parkir wisata, tempat rekreasi umum, bahkan tempat untuk mengadakan panggung hiburan dan pasar rakyat yang luas.

Tempat bersejarah ini adalah sebagai Kota Warisan Dunia yang perlu dijaga kelestariannya.

Baca Juga :  Alun-Alun Kidul Yogyakarta,Tempat Wisata dengan Berbagai Aktivitas Menarik