Pintasan.co, JakartaMenteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyatakan bahwa salah satu fokus utama Kementerian Transmigrasi adalah mengurangi kemiskinan di seluruh negeri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Fokus utama kami bukan lagi sekadar memindahkan orang yang di masa lalu sering dipelesetkan menjadi ‘hanya memindahkan kemiskinan dari tempat lama ke tempat yang baru’, tetapi ke depan kami ingin sungguh-sungguh bekerja dengan segenap hati untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar dia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Iftitah dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI bersama seluruh mitra kerja di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Selasa.

Selain fokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan, ia juga menegaskan bahwa Kementerian Transmigrasi berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas para transmigran.

Salah satu upayanya, lanjutnya, adalah melibatkan para transmigran dalam mendukung pencapaian swasembada dan kemandirian Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

“Kami juga fokus meningkatkan produktivitas para transmigran melalui berbagai aktivitas dalam aktivitas ekonomi, termasuk swasembada pangan, agar ikut serta memberikan kontribusi kepada pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi,” kata Ifititah.

Lalu, ia menyampaikan pula kontribusi para transmigran terhadap perekonomian daerah yang mereka tempati diharapkan mampu memperkokoh persatuan dengan masyarakat sekitar.

“Dengan tercapainya peningkatan pendapatan dan pemerataan kesejahteraan para transmigran dan masyarakat di sekitarnya diharapkan hal ini akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia.

 Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, Iftitah juga menyatakan bahwa para transmigran adalah patriot bangsa.

Oleh karena itu, ia menambahkan, pendekatan transmigrasi ke depannya tidak hanya akan berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga akan mengutamakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan karakter bangsa, serta pendekatan sosial dan budaya.

“Sebagai contoh transmigrasi di Papua, kami akan fokus melaksanakan revitalisasi sepuluh kawasan transmigrasi yang saat ini sudah ada di Papua,” kata dia.

Baca Juga :  BGN Perlu Dana Rp 25 Triliun per Bulan untuk Percepatan Program Makan Bergizi Gratis