Pintasan.co, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk meningkatkan target lifting minyak bumi Indonesia hingga mencapai 1 juta barel per hari.
Arahan tersebut dibahas dalam sebuah rapat yang diadakan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Bahlil menyampaikan hal ini saat berpidato pada acara ulang tahun ke-65 Ormas Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong di Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 18 Januari 2025.
“Saya baru saja selesai rapat dengan Presiden Prabowo di Hambalang,” kata Bahlil. Ia menambahkan, “Rapat tadi membahas tentang lifting minyak. Kami memang benar-benar tidak mengenal libur dalam upaya ini.”
Bahlil juga menjelaskan bahwa Prabowo memimpin rapat tersebut untuk menyusun langkah-langkah terukur yang komprehensif demi meningkatkan lifting minyak Indonesia.
Bahlil melaporkan bahwa dalam dua bulan terakhir, lifting minyak Indonesia tercatat mencapai 600 ribu barel per hari, namun saat ini berada di angka 590 ribu barel per hari.
Dalam rapat tersebut, Prabowo menargetkan lifting minyak Indonesia pada tahun 2028-2029 bisa mencapai 1 juta barel per hari, dengan tujuan agar Indonesia tidak perlu lagi mengimpor minyak pada 2029.
Di sisi lain, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan lifting migas mencapai 1,61 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) pada tahun 2025.
Target ini terdiri dari 605 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 1,01 juta BOEPD, sesuai dengan rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, optimistis bahwa target tersebut dapat tercapai melalui berbagai program strategis, seperti pengeboran yang lebih masif, stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, serta penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), Improved Oil Recovery (IOR), dan proyek hulu migas yang onstream.
