Pintasan.co, Jakarta – Deddy Corbuzier baru-baru ini menuai kontroversi setelah memberikan tanggapan keras terhadap seorang siswa SD yang mengomentari rasa menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam video yang diunggah pada 17 Januari 2025 di akun Instagramnya, @mastercobuzier, Deddy bahkan menyebut anak tersebut dengan kata “pea.”

“Ada satu video yang gua lihat, ada anak ngomong ayamnya kurang enak. Kurang enak, kurang enak, pala lu pea kurang enak ayamnya,” ujar Deddy dalam video yang telah ditonton lebih dari 6,8 juta kali, dikutip pada Minggu (26/1/2025).

Tindakan Deddy ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Pemerhati Anak dan mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022, Retno Listyarti.

Ia menilai bahwa pernyataan Deddy tersebut berpotensi melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.

Menurut Retno, anak-anak memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, termasuk memberikan masukan terhadap program seperti MBG.

“Hak anak dalam berbicara dilindungi oleh konstitusi. Partisipasi anak dalam segala bentuk juga dijamin oleh UU Perlindungan Anak,” jelas Retno saat dihubungi iNews.id pada Minggu (26/1/2025).

Ia juga menyoroti kata “pea” yang digunakan Deddy, yang dinilai kasar dan dapat dikategorikan sebagai kekerasan psikis terhadap anak.

“Kata-kata itu sangat tidak pantas, apalagi ditujukan kepada anak-anak. Ini dapat menimbulkan dampak negatif secara psikologis,” tambah Retno.

Retno tidak hanya mengecam isi pernyataan Deddy, tetapi juga gaya penyampaiannya di media sosial.

Dalam video tersebut, Deddy tampil tanpa mengenakan baju, dengan mimik wajah dan bahasa tubuh yang terkesan agresif, yang menurut Retno terlihat seperti serangan verbal terhadap anak.

Ia juga menyayangkan keterlibatan istri Deddy, Sabrina Chairunnisa, dalam mendukung tanggapan tersebut.

Sebagai figur publik, Retno menilai mereka seharusnya menjadi teladan dalam menghormati hak anak untuk berpendapat.

Baca Juga :  Kementan Dorong Petani Milenial dan Alumni Polbangtan Terlibat dalam Pertanian Modern di Kalteng

Retno menekankan bahwa komentar anak mengenai rasa menu MBG seharusnya dijadikan dasar evaluasi untuk perbaikan program, bukan justru dikecam.

“Pendapat anak adalah bagian penting untuk evaluasi, dan bukan sesuatu yang harus direndahkan,” tegas Retno.

Ia mengingatkan bahwa ucapan merendahkan seperti yang disampaikan Deddy tidak semestinya dilakukan, terlebih terhadap anak-anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan penghormatan atas hak mereka.