Pintasan.co, Yogyakarta – Satpol PP DIY meminta pemerintah kabupaten untuk meningkatkan anggaran guna menambah personel pengamanan di kawasan wisata pantai selatan.

Penambahan personel ini dianggap sangat penting mengingat jumlah wisatawan yang terus meningkat terutama selama libur panjang.

Tindakan ini dianggap mendesak untuk mencegah kecelakaan laut yang dapat merenggut nyawa, seperti tragedi di Pantai Drini, Gunungkidul, yang menyebabkan empat orang tewas beberapa waktu lalu.

Plt Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengungkapkan bahwa meskipun petugas Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) telah berusaha semaksimal mungkin untuk memperingatkan bahaya berenang di pantai, jumlah personel yang terbatas membuat pengawasan tidak sebanding dengan banyaknya wisatawan yang hadir.

“Personel kami sudah berupaya menjaga dan mengingatkan, tetapi jumlah pengunjung yang datang ribuan, sementara personel di lokasi hanya sekitar lima orang. Ini tentu menjadi tantangan besar dalam pengawasan,” ujar Noviar.

Saat ini, terdapat 328 personel Satlinmas yang bertugas menjaga seluruh wilayah DIY, tanpa adanya penambahan khusus meskipun selama libur panjang.

Meskipun bantuan dari Basarnas, Polairud, dan TNI AL tetap diberikan, jumlah tersebut belum cukup untuk mengatasi lonjakan wisatawan di kawasan pantai selatan DIY.

Noviar menjelaskan bahwa rambu larangan berenang telah dipasang di beberapa lokasi berbahaya, lengkap dengan garis dan bendera merah sebagai tanda peringatan.

Namun, meskipun sudah ada peringatan, banyak pengunjung yang tetap tidak mengindahkan imbauan tersebut.

“Banyak yang tidak tahu bahwa kontur pantai selatan berbeda dengan pantai utara. Di pantai selatan Jogja, sebagian besar memiliki palung dan arus balik (rip current) yang sangat berbahaya. Kami sudah sering mengingatkan melalui media sosial dan secara langsung di lokasi,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pengawasan dilakukan sepanjang 24 jam dengan sistem shift. Namun, insiden kecelakaan laut di Pantai Drini pada pukul 06.30 WIB menunjukkan bahwa dengan banyaknya pengunjung, pengawasan secara personal menjadi sulit dilakukan meskipun sudah ada dukungan dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan relawan.

Baca Juga :  Akses Jalan Masyarakat Dukuh Karangturi Kudus Masih Terputus Setelah Banjir Selama 10 Hari

Noviar berharap bahwa ke depannya, kabupaten yang memiliki destinasi wisata pantai dapat melibatkan lebih banyak elemen masyarakat dalam pengawasan keselamatan wisatawan, terutama selama libur panjang.

“Intervensi dari dinas pariwisata setempat sangat diperlukan. Retribusi wisata yang masuk ke pendapatan daerah seharusnya bisa disisihkan sebagian untuk pembiayaan pengawasan tambahan saat libur panjang. Dengan begitu, pengawasan dapat ditingkatkan dan risiko kecelakaan laut dapat diminimalkan,” tutupnya.