Pintasan.co, Makassar – Kematian Bripka Arham yang merupakan anggota Polres Sinjai, Sulawesi Selatan, menimbulkan tanda tanya besar setelah ia ditemukan meninggal akibat menelan cairan pembersih kaca saat ditangkap oleh BNNP Sulsel.

Arham, yang ditangkap terkait kasus peredaran narkoba, dikabarkan meninggal dalam pengawasan BNNP Sulsel.

Istri Arham, Tenri Ismawanti, mengungkapkan kekhawatirannya dan menyampaikan laporan kepada Komisi III DPR atas kematian suaminya yang dinilai penuh kejanggalan.

Dalam laporannya, Ismawanti menceritakan kronologi meninggalnya suaminya setelah minum cairan pembersih kaca usai penangkapan.

Anggota DPR Rudianto Lallo mengungkapkan bahwa pihak keluarga mempertanyakan proses kematian Bripka Arham.

Rudianto Lallo juga menegaskan bahwa penyelidikan oleh Polda Sulsel sangat diperlukan untuk memastikan penyebab kematian yang sebenarnya.

“Kami mendesak agar Polda Sulsel mengungkap kasus ini secara transparan,” ujarnya, menambahkan bahwa jika ada unsur kelalaian, mereka berharap pihak yang bertanggung jawab dapat dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Sebelumnya, pada 25 Februari 2025, Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Ardiansyah, membenarkan bahwa Arham ditangkap terkait peredaran narkoba.

Namun, ketika dalam perjalanan ke Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut, Arham diduga menelan cairan pembersih kaca yang ada di dalam mobil dan langsung muntah-muntah.

Dalam kondisi kritis, Arham dilarikan ke rumah sakit, tetapi akhirnya meninggal dunia.

Pihak BNNP Sulsel memastikan akan melakukan autopsi guna mengungkap kebenaran. Hasil autopsi saat ini masih belum keluar, namun penyelidikan tetap dilakukan untuk menelusuri penyebab pasti dari kematian Arham.

Proses penangkapan terhadap Bripka Arham berawal dari pengembangan informasi mengenai transaksi narkoba yang dilakukan di wilayah Sinjai.

Setelah penggeledahan di rumah Arham, beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan narkoba ditemukan.

Baca Juga :  China Jalin Kerja Sama dengan Thailand-Myanmar Cegah Penipuan Telekomunikasi

Isu ini semakin memanas seiring dengan tuntutan keluarga Arham yang ingin kejelasan dan keadilan atas kejadian tragis ini.