Pintasan.co, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menjadi saksi dimulainya babak baru kerja sama strategis digital antara Indonesia dan Rusia.

Momentum ini ditandai dengan seremoni pertukaran sejumlah dokumen penting di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, yang menegaskan arah baru kemitraan kedua negara dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Salah satu dokumen utama yang dipertukarkan adalah Memorandum Saling Pengertian (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia.

MoU ini sebelumnya telah ditandatangani oleh pejabat tinggi dari kedua belah pihak.

Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, menyatakan bahwa implementasi dari nota kesepahaman ini akan segera berjalan, tidak hanya sebatas seremoni penandatanganan.

“Kedua negara sepakat membentuk Sub-Komite Khusus yang akan menjalankan berbagai program kolaboratif, termasuk pelatihan SDM, transfer teknologi, dan produksi konten media bersama,” ujar Meutya, seperti dikutip dari keterangan resmi.

Ruang lingkup kerja sama mencakup pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), pengelolaan spektrum frekuensi, penguatan sistem keamanan siber, serta penyusunan kebijakan internet yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Tak hanya itu, kolaborasi ini juga menyasar sektor konten digital, riset bersama antar-lembaga, dan penyelenggaraan seminar bilateral, membuka peluang pertukaran pengetahuan yang lebih luas.

Rusia dipandang sebagai mitra strategis dalam sektor digital, terutama karena keberhasilannya menghadirkan layanan internet cepat dan murah bagi 92 persen warganya.

Biaya langganan internet rumah di Rusia hanya sekitar Rp95.000 hingga Rp160.000 per bulan, yang menjadi acuan penting dalam pengembangan layanan digital di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia.

Dokumen kerja sama digital ini adalah bagian dari empat nota penting yang dipertukarkan dalam pertemuan bilateral, yakni:

  • Kerja sama pendidikan tinggi antara Indonesia dan Rusia
  • Kolaborasi lintas negara di sektor transportasi
  • Kemitraan di bidang digital dan media massa
  • Nota kesepahaman investasi antara Badan Pengelola Investasi DANANTARA dan mitra strategis Rusia
Baca Juga :  Mandalika Siap Jadi Tuan Rumah GT World Challenge Asia 2025 untuk Pertama Kali

Seluruh kesepakatan ini dikukuhkan dengan penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia–Rusia, yang memperkuat arah baru hubungan bilateral, terutama dalam menghadapi tantangan geopolitik dan dinamika ekonomi digital global.

“Diplomasi digital kita kini bukan lagi wacana, tapi bergerak ke arah yang konkret. Ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor penting di ranah digital global,” tegas Meutya Hafid dalam pernyataannya.

Nota kesepahaman digital ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis.

Diharapkan, kesepakatan ini menjadi fondasi kuat untuk mendorong transformasi digital nasional yang aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi Indonesia.